Pesta St. Simon dan Yudas, Rasul
Ef. 2:19-22; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 6:12-19.
Ef. 2:19-22; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 6:12-19.
"Discipulus-
Pemuridan"
Bersama
dengan peringatan Sumpah Pemuda dan pelantikan kabinet baru NKRI, inilah nuansa
khas yang melekat pada diri para murid yang kerap disebut "disciple"
dan bukan "student." Dari sinilah juga sebenarnya muncul kata yang
kerap kita dengar, yakni "disiplin". Dengan kata lain: sikap
"disiplin" sangat dekat dengan dimensi pemuridan ala Yesus.
Nah,
bersama dengan pesta St. Simon dan Yudas yang juga termasuk "kabinet
kerjanya Yesus" atau bilangan 12 rasul, kita bisa melihat tiga hal baik
yang diteladankanNya supaya kita menjadi murid yang benar2 disiplin, antara lain:
1.
Intimitas.
Sebelum memutuskan pilihan, Yesus ber-"intimitas cum Deo", berdoa semalam-malaman kepada BapaNya. Ia menjalin relasi intensif dengan BapaNya.
Sebelum memutuskan pilihan, Yesus ber-"intimitas cum Deo", berdoa semalam-malaman kepada BapaNya. Ia menjalin relasi intensif dengan BapaNya.
2.
Kolegialitas.
Ia tidak bekerja sendirian, tapi bekerja bersama dengan yang lainnya, yang berangkat dari aneka latar belakang. Adapun 12 "disciple" (sebagai pengganti "12 suku israel"), yang termasuk dalam "kabinet kerja Yesus", antara lain : Simon Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus dan Simon orang Zelot, Yudas anak Yakobus dan Yudas Iskariot.
Ia tidak bekerja sendirian, tapi bekerja bersama dengan yang lainnya, yang berangkat dari aneka latar belakang. Adapun 12 "disciple" (sebagai pengganti "12 suku israel"), yang termasuk dalam "kabinet kerja Yesus", antara lain : Simon Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus dan Simon orang Zelot, Yudas anak Yakobus dan Yudas Iskariot.
3.
Responsibilitas.
Setiap pilihan mengandung sebuah tanggung jawab ("respons+ability: kemampuan untuk me-respons"). Yesus-pun memilih dengan sadar dan siap menerima aneka karakter dan paramater muridNya: Petrus yang bergelora, Thomas yang skeptis sampai Yudas yang berkhianat.
Setiap pilihan mengandung sebuah tanggung jawab ("respons+ability: kemampuan untuk me-respons"). Yesus-pun memilih dengan sadar dan siap menerima aneka karakter dan paramater muridNya: Petrus yang bergelora, Thomas yang skeptis sampai Yudas yang berkhianat.
Yg
pasti, bukankah diantara "B" (birth/kelahiran) dan "D"
(death/kematian) terdapat "C" (choice/pilihan). Bukankah di setiap
"choice/pilihan" terdapat "change/perubahan" dan
"chance/kesempatan". Pilihlah cintamu dan cintailah pilihanmu!
"Ada
Mba Karsih ada Mas Galih -Jadilah orang yang selalu bersih dan terpilih."
Salam
HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar