Pekan Biasa 34
Why.20:1-4,11 - 21:2; Mzm.84:3,4,5-6a,8a; Luk. 21:29-33.
Why.20:1-4,11 - 21:2; Mzm.84:3,4,5-6a,8a; Luk. 21:29-33.
"Dei
Verbum- Sabda Ilahi."
Inilah
salah satu dokumen inti dalam Konsili Vatikan II. Inilah juga yang dihadirkan
Yesus dalam setiap nubuat-maklumat & wasiatNya: "Perhatikanlah pohon
ara/pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon itu sudah bertunas, kamu tahu
dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga jika kamu melihat
hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu tapi perkataanKu tidak akan berlalu." Dengan kata lain: Ia menjadi sabda ilahi yang hidup, lewat KUD-Karya Ucapan dan Doanya. Kadang, sabda ilahi itu keras sehingga banyak yang "mundur" dan tidak mau lagi mengikutiNya (Yoh 6:60-66).
Tapi, sekeras apapun sabda Tuhan itu, bagi kita tetaplah merupakan sabda hidup yang kekal (Yoh 6:68).
Disinilah,
kita juga dipanggil untuk menjadi sabda ilahi yang hidup-bukan yang mati, yang
tanggap zaman-bukan yang gagap zaman dengan 3 ajakan iman, antara lain:
1.Mendengarkan
firmanNya:
Kita diajak untuk rendah hati mendengarkanNya di tengah ruwet renteng dan hiruk pikuk hidup harian sesama dan semesta kita. Di tengah budaya umum ketika banyak orang yang besar mulut dibanding lebar telinga, kita terus diajak untuk menjadi "TELINGA" yang terbuka mendengarkanNya.
Kita diajak untuk rendah hati mendengarkanNya di tengah ruwet renteng dan hiruk pikuk hidup harian sesama dan semesta kita. Di tengah budaya umum ketika banyak orang yang besar mulut dibanding lebar telinga, kita terus diajak untuk menjadi "TELINGA" yang terbuka mendengarkanNya.
2.Mewartakan
firmanNya:
Kita diajak untuk menjadi "MULUT" yang terbuka, mewartakan namaNya sehingga semakin banyak orang mengenal dan mengalami Tuhan.
Kita diajak untuk menjadi "MULUT" yang terbuka, mewartakan namaNya sehingga semakin banyak orang mengenal dan mengalami Tuhan.
3.Melaksanakan
firmanNya:
Kita diajak untuk menjadi pelaku firman, karna era ini adalah era kesaksian. Di tengah banyak budaya basa-basi, kita butuh bukti bukan hanya janji, butuh cinta bukan hanya kata-kata hampa, butuh HATI-AKSI, bukan hanya telinga/mulut.
Kita diajak untuk menjadi pelaku firman, karna era ini adalah era kesaksian. Di tengah banyak budaya basa-basi, kita butuh bukti bukan hanya janji, butuh cinta bukan hanya kata-kata hampa, butuh HATI-AKSI, bukan hanya telinga/mulut.
Dalam bahasa orang Batak:
"Horas Bah - Ayo kerja keras jangan hanya bisa kotbah."
"Dari
Pasar Baru ke Kalisari - Mari lahir baru setiap hari."
Salam
HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux!@RmJostKokoh.
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux!@RmJostKokoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar