Ads 468x60px

Rabu 18 Februari 2015

HARI RABU ABU 
Yl. 2:12-18; Mzm. 51:3-4,5-6a,12-13,14,17; 2Kor. 5:20 - 6:2; Mat. 6:1-6,16-18.

"Beati pauperes spiritu - Berbahagialah mereka yang rendah hati."
Bersama dengan awal masa prapaskah yang dibuka dengan Misa Rabu Abu, kita diajak untuk menjadi orang beriman yang rendah hati, yang sepenuh hati dan tidak suka mencari perhatian.

Adapun, Yesus mengangkat 3 bentuk olah rohani yang hendaknya secara khusus kita tingkatkan dan kita hayati dengan penuh kerendahan hati, yakni "PDA", Puasa Doa Amal.
Secara khusus, ketiga hal tersebut kita hayati sebagai bentuk pertobatan sebagaimana diserukan dalam bacaan I dan II.

Sebab, bertobat bukan sekedar menyesal dan tidak mengulangi lagi dosa-dosa yang telah kita lakukan tetapi "ber-metanoia", berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati" (Yl 2, 12-13).

Yg pasti, prinsip dasar yang dinyatakan pada masa prapaskah adalah ttg motivasi kita dalam ber-"PDA" secara tulus, asli dan tidak basa-basi.

Nah, apabila kita ber-“PDA” agar dipuji orang lain atau karena alasan yang meninggikan diri sendiri, kita akan kehilangan pahala/berkat Allah. Kita malah dinilai sebagai orang "munafik" yang berkedok hendak memuliakan Allah, namun sesungguhnya mencari kemuliaan untuk diri sendiri.

Cacian/teguran ini sendiri mengenai semua orang "saleh gadungan" yang semata mencari-cari pujian.
Dlm hal ini, Yesus khususnya teringat akan golongan orang Farisi (Mat 15:7; 22:18; 23:13-15) yg sarat dengan akal bulus dan selalu menganggap diri paling suci.
Bagaimana dengan kita?

"Buah pepaya di Kalibata-
Mari bercahaya dg tindakan cinta yg nyata."

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar