Ads 468x60px

Kamis 10 Desember 2015


Pekan Adven II
Yes 41:13-20; Mzm 145:1,9-13; Mat 11:11-15

"Laudate - Pujilah."
Inilah salah satu pesan iman yang diwartakan oleh Yesus dan Yohanes pada hari ini. Yesus memuji Yohanes: “Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis....," dan Yohanes juga senantiasa memuji Yesus: "Aku hidup untuk mempersiapkan jalan bagiNya!”
Sejatinya, pujian juga merupakan salah satu dari 5 bahasa cinta para HIKERS, selain "kehadiran – pelayanan - hadiah dan sentuhan.”

Adapun arti nama dua orang yang terpuji ini: Yesus adalah "Yang Diurapi" dan arti nama Yohanes adalah "Yang Diberkati". Berangkat dari hal inilah, kita juga diajak menjadi orang "yang diberkati" sekaligus "yang diurapi" dengan terbiasa berbagi pujian dan bukan gosipan dengan 3 cara sederhananya:

1. "Dengar": 
Kita diajak terbiasa untuk lebih banyak "membuka telinga", mendengarkan orang lain daripada mempergunjingkan orang lain, karena bukankah dengan terbiasa mendengarkan orang lain, kita juga bisa terbiasa untuk mendengarkan Tuhan?

2. "Lihat": 
Kita diajak untuk lebih sering "buka mata", melihat "the others", sesama dan semesta, budaya dan agama lain, karakter dan parameter lain dengan kacamata yang lebih positif dan sportif, tidak mudah menghakimi tapi memahami, tidak mudah menyakiti tapi mau memberkati, selalu belajar mengasihi dan tidak mudah melukai.

3. "Buat": 
Kita diajak untuk "buka hati dan budi" dengan kontekstual karena sejatinya iman bukan hanya diungkapkan atau dirayakan, tapi mesti diwartakan dengan segala karya dan warta nyata dg menghargai warna keberagaman atau multikultur, karena kerap pola pikir dan pola hidup yang "monokultur" malahan mematikan dinamika yang lebih hangat dan bersahabat, dekat dan bersemangat.

"Cari gergaji di Gunung Sahari - Mari belajar memuji setiap hari."

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0


NB:

1.Inspirasi HIK (I)
"Cum amici sui - Dengan para sahabatnya (Dkk / Dan kawan kawan)."
Inilah salah satu bahasa latin yang kerap di-indonesiakan dengan akronim "Cs".
Nah, sebagai "Cs"-nya Yesus, suatu ketika Yohanes Pembaptis ditanya oleh orang Farisi dan Saduki: "Yohanes untuk apa engkau hidup?!"

Dengan suara nyaring dia bersaksi: 
"Aku hidup untuk mempersiapkan jalan bagiNya, dengan memberitakan kabar pengharapan pada orang yang berada dalam lembah kesusahan, meratakan gunung kesombongan dan bukit keangkuhan. Aku mau menyatakan terang Tuhan sehingga dapat membimbing orang pada jalan yang lurus dan meratakan setiap kompromi dosa. Dengan demikian setiap orang dapat melihat dengan jelas terang Tuhan!"

Hari inipun, Yesus juga hadir sebagai "Cs" nya Yohanes. Ia melihat Yohanes sebagai pribadi besar, yang pernah dilahirkan oleh seorang perempuan (Mat 11:11).
Kehadiran, yakni kata dan warta Yohanes sungguh menjadi "tanda". Ia menyiapkan jalan bagiNya dengan menyerukan "PKK": Pertobatan (Yun: metanoia), Kesederhanaan & Kerendahan hati.

Itulah juga sebabnya, Yesus terang terangan memuji dan menghormati "Cs"-nya ini, yang selalu penuh semangat. Itulah juga sebabnya Yesus berkenan antri dan minta dibaptis oleh Yohanes. Pembaptisan Yesus sendiri bukan berarti Ia ingin bertobat dari dosa tapi menunjukkan kerendahan hatiNya sebagai Allah yang bersahabat, yang dekat-akrab & hangat, yang punya hati ilahi sekaligus insani.

Sikap Yesus inilah yang seharusnya juga menjadi pola hidup kita dalam ber-relasi, yakni keberanian untuk ber-"Cs", bersahabat dengan yang lain. Jelasnya kebiasaan untuk saling memuji & menghormati karakter yang lain menjadi salah satu dimensi iman dalam persahabatan hidup seorang kristiani. Sudahkah kita menyapa dan memuji orang lain hari ini?

"Dari Gunung Fuji ke kota Pati-Mari memuji dan saling menghormati." (RJK)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar