Pekan Adven II
Yes 41:13-20; Mzm 145:1,9-13; Mat 11:11-15
Yes 41:13-20; Mzm 145:1,9-13; Mat 11:11-15
"Laudate
- Pujilah."
Inilah
salah satu pesan iman yang diwartakan oleh Yesus dan Yohanes pada hari ini.
Yesus memuji Yohanes: “Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh
perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes
Pembaptis....," dan Yohanes juga senantiasa memuji Yesus: "Aku hidup
untuk mempersiapkan jalan bagiNya!”
Sejatinya,
pujian juga merupakan salah satu dari 5 bahasa cinta para HIKERS, selain
"kehadiran – pelayanan - hadiah dan sentuhan.”
Adapun
arti nama dua orang yang terpuji ini: Yesus adalah "Yang Diurapi" dan
arti nama Yohanes adalah "Yang Diberkati". Berangkat dari hal inilah,
kita juga diajak menjadi orang "yang diberkati" sekaligus "yang
diurapi" dengan terbiasa berbagi pujian dan bukan gosipan dengan 3 cara
sederhananya:
1.
"Dengar":
Kita diajak terbiasa untuk lebih banyak "membuka telinga", mendengarkan orang lain daripada mempergunjingkan orang lain, karena bukankah dengan terbiasa mendengarkan orang lain, kita juga bisa terbiasa untuk mendengarkan Tuhan?
Kita diajak terbiasa untuk lebih banyak "membuka telinga", mendengarkan orang lain daripada mempergunjingkan orang lain, karena bukankah dengan terbiasa mendengarkan orang lain, kita juga bisa terbiasa untuk mendengarkan Tuhan?
2.
"Lihat":
Kita diajak untuk lebih sering "buka mata", melihat "the others", sesama dan semesta, budaya dan agama lain, karakter dan parameter lain dengan kacamata yang lebih positif dan sportif, tidak mudah menghakimi tapi memahami, tidak mudah menyakiti tapi mau memberkati, selalu belajar mengasihi dan tidak mudah melukai.
Kita diajak untuk lebih sering "buka mata", melihat "the others", sesama dan semesta, budaya dan agama lain, karakter dan parameter lain dengan kacamata yang lebih positif dan sportif, tidak mudah menghakimi tapi memahami, tidak mudah menyakiti tapi mau memberkati, selalu belajar mengasihi dan tidak mudah melukai.
3.
"Buat":
Kita diajak untuk "buka hati dan budi" dengan kontekstual karena sejatinya iman bukan hanya diungkapkan atau dirayakan, tapi mesti diwartakan dengan segala karya dan warta nyata dg menghargai warna keberagaman atau multikultur, karena kerap pola pikir dan pola hidup yang "monokultur" malahan mematikan dinamika yang lebih hangat dan bersahabat, dekat dan bersemangat.
Kita diajak untuk "buka hati dan budi" dengan kontekstual karena sejatinya iman bukan hanya diungkapkan atau dirayakan, tapi mesti diwartakan dengan segala karya dan warta nyata dg menghargai warna keberagaman atau multikultur, karena kerap pola pikir dan pola hidup yang "monokultur" malahan mematikan dinamika yang lebih hangat dan bersahabat, dekat dan bersemangat.
"Cari
gergaji di Gunung Sahari - Mari belajar memuji setiap hari."
Salam
HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
NB:
1.Inspirasi HIK (I)
"Cum
amici sui - Dengan para sahabatnya (Dkk / Dan kawan kawan)."
Inilah salah satu bahasa latin yang kerap di-indonesiakan dengan akronim "Cs".
Inilah salah satu bahasa latin yang kerap di-indonesiakan dengan akronim "Cs".
Nah,
sebagai "Cs"-nya Yesus, suatu ketika Yohanes Pembaptis ditanya oleh
orang Farisi dan Saduki: "Yohanes untuk apa engkau hidup?!"
Dengan
suara nyaring dia bersaksi:
"Aku hidup untuk mempersiapkan jalan bagiNya, dengan memberitakan kabar pengharapan pada orang yang berada dalam lembah kesusahan, meratakan gunung kesombongan dan bukit keangkuhan. Aku mau menyatakan terang Tuhan sehingga dapat membimbing orang pada jalan yang lurus dan meratakan setiap kompromi dosa. Dengan demikian setiap orang dapat melihat dengan jelas terang Tuhan!"
"Aku hidup untuk mempersiapkan jalan bagiNya, dengan memberitakan kabar pengharapan pada orang yang berada dalam lembah kesusahan, meratakan gunung kesombongan dan bukit keangkuhan. Aku mau menyatakan terang Tuhan sehingga dapat membimbing orang pada jalan yang lurus dan meratakan setiap kompromi dosa. Dengan demikian setiap orang dapat melihat dengan jelas terang Tuhan!"
Hari
inipun, Yesus juga hadir sebagai "Cs" nya Yohanes. Ia melihat Yohanes
sebagai pribadi besar, yang pernah dilahirkan oleh seorang perempuan (Mat
11:11).
Kehadiran,
yakni kata dan warta Yohanes sungguh menjadi "tanda". Ia menyiapkan
jalan bagiNya dengan menyerukan "PKK": Pertobatan (Yun: metanoia),
Kesederhanaan & Kerendahan hati.
Itulah
juga sebabnya, Yesus terang terangan memuji dan menghormati "Cs"-nya
ini, yang selalu penuh semangat. Itulah juga sebabnya Yesus berkenan antri dan
minta dibaptis oleh Yohanes. Pembaptisan Yesus sendiri bukan berarti Ia ingin
bertobat dari dosa tapi menunjukkan kerendahan hatiNya sebagai Allah yang
bersahabat, yang dekat-akrab & hangat, yang punya hati ilahi sekaligus
insani.
Sikap
Yesus inilah yang seharusnya juga menjadi pola hidup kita dalam ber-relasi,
yakni keberanian untuk ber-"Cs", bersahabat dengan yang lain.
Jelasnya kebiasaan untuk saling memuji & menghormati karakter yang lain
menjadi salah satu dimensi iman dalam persahabatan hidup seorang kristiani.
Sudahkah kita menyapa dan memuji orang lain hari ini?
"Dari
Gunung Fuji ke kota Pati-Mari memuji dan saling menghormati." (RJK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar