Masa Khusus Adven III
Kej 49:2,8-10; Mzm 72:1-2,3-4b,7-8,17; Mat 1:1-17
Kej 49:2,8-10; Mzm 72:1-2,3-4b,7-8,17; Mat 1:1-17
"Curiculum vitae - Riwayat
hidup."
Inilah juga yang ditampilkan dalam
"silsilah Yesus" pada bacaan hari ini. Sebuah silsilah, yang merunut
garis keturunan Yesus melalui garis Yusuf sebagaimana kebiasaan Yahudi ketika
itu (Mat 1:16).
Walaupun Yusuf bukanlah ayah Yesus
secara biologis (Mat 1:20), ia tetap merupakan ayah Yesus secara hukum. Karena
Allah sudah berjanji bahwa Mesias akan menjadi keturunan Abraham (Kej 12:3;
22:18; Gal 3:16) dan Daud (2Sam 7:12-19; Yer 23:5), maka Matius merunut
silsilah Yesus sampai kepada kedua tokoh ini untuk membuktikan kepada orang
Yahudi bahwa Yesus mempunyai silsilah yang tepat sehingga memenuhi syarat
sebagai Mesias.
Lebih lanjut, ada beberapa hal lain yang
bisa kita petik dari silsilah ini, antara lain:
1."Diurapi":
Yesus yang adalah "Kristus" (Yun: Christos, Ibr: Mesias) hadir sebagai "yang diurapi Roh Kudus" (Yes 61:1; Luk 4:18; Yoh 3:34; Kis 10:38). Ia diurapi sebagai "Nabi" yang membawa pengetahuan dan kebenaran (Ul 18:15), sebagai "Imam" yang mempersembahkan korban (Maz 110:4; Ibr 10:10-14) dan sebagai "Raja" yang menuntun dan menegakkan kerajaanNya (Za 9:9).
Yesus yang adalah "Kristus" (Yun: Christos, Ibr: Mesias) hadir sebagai "yang diurapi Roh Kudus" (Yes 61:1; Luk 4:18; Yoh 3:34; Kis 10:38). Ia diurapi sebagai "Nabi" yang membawa pengetahuan dan kebenaran (Ul 18:15), sebagai "Imam" yang mempersembahkan korban (Maz 110:4; Ibr 10:10-14) dan sebagai "Raja" yang menuntun dan menegakkan kerajaanNya (Za 9:9).
2."Diberkati":
Kelahiran Yesus dari seorang perawan dilindungi dalam silsilahNya. Perhatikan bahwa kata "memperanakkan" dipakai untuk semua nama sampai kepada Yusuf, tapi setelah itu pernyataan diubah. Tidak dikatakan bahwa Yusuf "memperanakkan Yesus", melainkan bahwa Yusuf adalah "suami Maria, yang melahirkan Yesus" (Mat 1:23). Dengan kata lain: Maria hadir sebagai "yang diberkati".
Kelahiran Yesus dari seorang perawan dilindungi dalam silsilahNya. Perhatikan bahwa kata "memperanakkan" dipakai untuk semua nama sampai kepada Yusuf, tapi setelah itu pernyataan diubah. Tidak dikatakan bahwa Yusuf "memperanakkan Yesus", melainkan bahwa Yusuf adalah "suami Maria, yang melahirkan Yesus" (Mat 1:23). Dengan kata lain: Maria hadir sebagai "yang diberkati".
3."Dihidupi":
Silsilah ini memuat 42 daftar nama orang hidup, yang berada dalam satu garis keturunan, mulai dari Abraham sampai Yesus. Nama yang muncul dalam silsilah ini, bukan hanya menjelaskan hubungan kekerabatan tapi juga mau menjelaskan tentang kasih Allah yang hidup. Allah berkenan memilih dan memakai banyak orang yang hidup menjadi alatNya.
Silsilah ini memuat 42 daftar nama orang hidup, yang berada dalam satu garis keturunan, mulai dari Abraham sampai Yesus. Nama yang muncul dalam silsilah ini, bukan hanya menjelaskan hubungan kekerabatan tapi juga mau menjelaskan tentang kasih Allah yang hidup. Allah berkenan memilih dan memakai banyak orang yang hidup menjadi alatNya.
Dkl: kasih Allah itu hidup. Tidak
berbatas, besar dan lebar, menerobos setiap sekat dan pekat dunia.
"Daun pepaya daun kaktus - Mari
berkarya bersama Kristus."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0.
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0.
NB:
I."Sensus historicus - Citarasa kesejarahan."
Inilah yang ditampakkan hari ini ketika Matius memapar-tebarkan silsilah Yesus : Ada 14 keturunan dari Abraham s/d Daud, 14 keturunan dari Daud s/d pembuangan ke Babel, dan 14 keturunan dari pembuangan ke Babel s/d Kristus.
Nah, dari silsilah dan citarasa
kesejarahan ini, ada 4 point yang bisa kita petik, antara lain:
1."Kenali": Kita diajak
terbuka untuk akrab dan dekat, mengenali keluarga dan kerabat secara nyata.
2."Cintai": Adapun keluarga
dan kerabat dekat dengan hidup dan latar belakang kita, maka wajar kalau kita
selalu mencintainya dengan terus saling mendukung dan memperHATIkan, bukan?
3."Maknai": Kita semua punya
sejarah dan dengan pemaknaan atas sejarah hidup, kita diajak tidak hanya punya
"STORY", tapi juga "HISTORY", karena pastinya ada banyak maksud/rencana
besar lewat kerabat dan keluarga kita masing-masing.
4."Imani": Kita diajak selalu
mengimani bahwa Tuhan pasti berkarya lewat sejarah dan silsilah hidup kita
masing-masing, lewat semua orang yang hadir dan mengalir dalam sejarah hidup
kita, entah baik/buruk. Iman membuat kita berani untuk mensyukuri semua
berkatNya lewat sejarah hidup dan keluarga kita dengan segala ruwet rentengnya.
"Cari bantal di Sungai Gangga -
Hari Natal adalah peristiwa keluarga." (@RmJostKokoh)
II.“Rex Gentium – Raja Para Bangsa!”
Inilah salah satu gelar Yesus yang kita imani. Menurut Yesus sendiri, Daud telah menyebut Mesias sebagai tuannya (Mazmur 110:1). Jadi, Ia adalah jauh lebih tinggi dari semua raja dunia, termasuk Raja Daud sendiri.
Inilah salah satu gelar Yesus yang kita imani. Menurut Yesus sendiri, Daud telah menyebut Mesias sebagai tuannya (Mazmur 110:1). Jadi, Ia adalah jauh lebih tinggi dari semua raja dunia, termasuk Raja Daud sendiri.
Dalam Perjanjian Lama, Daud memang
diurapi menjadi raja dan Allah menetapkan perjanjian dengannya. Allah berjanji
bahwa kerajaannya akan kekal tak berkesudahan.
Dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus,
disebut “Putra Daud yang Terurapi”, bahkan dengan jelas Yesus disebut mewarisi
tahta Daud (Rom 1:3, 2 Tim 2:8, Mat 1:1-17, Luk 3:23-38).
Namun sebenarnya Yesus jauh lebih tinggi daripada Daud. Ia sudah ada lebih dahulu sebagai Putra Allah Bapa sebelum Daud. Sebagai Mesias, Ia tak hanya datang dari garis Daud tetapi juga lebih besar dari semua penguasa sebelum pun sesudah Dia.
Namun sebenarnya Yesus jauh lebih tinggi daripada Daud. Ia sudah ada lebih dahulu sebagai Putra Allah Bapa sebelum Daud. Sebagai Mesias, Ia tak hanya datang dari garis Daud tetapi juga lebih besar dari semua penguasa sebelum pun sesudah Dia.
Dengan kata lain: Yesus mau menekankan
bahwa Ia memang keturunan Daud, tetapi lebih dari itu, Dia adalah Anak Allah.
Dia adalah Tuhan penguasa langit dan bumi, pemilik kehidupan!
Nah, kalau begitu, apakah kita sudah
menjadikan Yesus penguasa hidup kita?
Disinilah kita diajak bersandar pada Yesus dan kita biarkan Dia yang memimpin hidup kita slamanya.
Disinilah kita diajak bersandar pada Yesus dan kita biarkan Dia yang memimpin hidup kita slamanya.
"Dari Efesus ke Maluku-Tuhan Yesus itu andalanku."
III.SKI – Sekolah Kerahiman Ilahi (GOES TO SCHOOL)
Jumat 18 Desember 2015, 08.00 – 10.00
@ Sekolah St Laurentius Alam Sutera.
Sabtu 19 Desember 2015, 09.00 - 12.00
@ Sekolah St Ursula Jakarta.
Jumat 18 Desember 2015, 08.00 – 10.00
@ Sekolah St Laurentius Alam Sutera.
Sabtu 19 Desember 2015, 09.00 - 12.00
@ Sekolah St Ursula Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar