Ads 468x60px

Rabu 02 Desember 2015


Pekan Adven I
Yes 25:6-10a; Mzm 23:1-6; Mat 15:29-37

“Panis Angelicus – Roti para malaikat.”
Inilah sebuah judul lagu yang terkenang ketika mengingat mukjizat penggandaan roti dan ikan. Mukjizat ini sendiri adalah satu-satunya mukjizat yang terdapat dalam keempat Injil: dalam Markus disebut dua kali, 6:31-44 dan 8:1-10; dalam Matius disebut dua kali juga, 14:13-21 dan 15:32-38; dalam Lukas disebut satu kali, 9:10-17; dalam Yohanes disebut satu kali di Yoh 6:1-15.

Mengapa juga ditampilkan roti dan ikan? Inilah sebuah kombinasi karya antara Allah dan manusia. Roti adalah makanan olahan (budaya dan karya manusia), sedangkan ikan adalah makanan alamiah (karya Allah). Di dalam ekaristilah, terkait dua hasil karya, ilahi dan insani. Keduanya menjadi tersatukan di tangan seorang pribadi bernama Yesus.

Dalam cerita injil Sinoptik, Yesus mengambil, memberkati, memecahkan dan memberikan roti (demikian juga, para pastor melakukan hal demikian dalam Ekaristi). Gambaran Yohanes sama modelnya, tetapi dengan beberapa perbedaan. Dalam Yohanes 6:11, Yesus mengambil, mengucap syukur, dan membagikan (bahasa Yunani untuk bersyukur adalah eucharisteo, yang menjadi akar kata Ekaristi). Tindakan ini ditampilkan kembali dalam 6:23. Tekanan Ekaristi yang sama tampak dalam ayat 12-13, di mana ikan menghilang dari pembicaraan dan hanya berbicara mengenai roti dan perhatian yang harus diberikan terhadap pengumpulan sisa-sisa.

Sebuah kalimat yang saya ingat setiap kali mengenangkan tanda cinta Yesus yang keempat ini, adalah: “ABC”: Awalilah dari apa yang ada, Bagikanlah dengan penuh sukacita dan Cinta Tuhan yang akan menyempurnakannya,” karena bukankah setiap dari kita sudah memiliki 5 roti (5 jari tangan, 5 jari kaki, 5 indera) serta 2 ikan (2 mata, 2 tangan, 2 kaki, 2 telinga)? Dalam Tuhan, yang biasa menjadi luar biasa, yang kecil menjadi besar dan yang sederhana menjadi penuh makna. Dalam nama Tuhan, tidak ada sesuatu yang tidak mungkin, bukan?

“Dari Brastagi ke Kediri – Mari berbagi setiap hari.”

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0.




NB:

1. ORK, Rabu 2 Des 
05.00 – 06.00
@98.3, FM, Radio Cakrawala Jkt

2. MOM – Mary Our Mother: Perbincangan tentang Bunda Maria dan Kerahiman Ilahi 
Bersama Para Warakawuri KAJ (Janda Katolik di KAJ)
@ Aula Gereja Fransiskus Asisi Tebet Jkt
Minggu, 6 Desember 2015, 08.00 – 12.00

3.  HUT Goa Maria Kaliori dan Pembukaan Tahun Kerahiman Ilahi
Misa dan Prosesi Lilin
@ Goa Maria Kaliori Purwokerto
Selasa, 8 Desember 2015, 19.00 – selesai

4. Panis Angelicus fit panis hominum, 
Dat Panis caelicus figuris terminum,
O res mirabilis!
Manducat Dominum 
pauper servus et humilis!
Roti malaekat menjadi roti manusia,
Roti surgawi mendapat bentuk terbatas,
Oh begitu mengagumkan!


Hamba yang miskin dan hina makan Tuannya!
Alkisah, ada seorang profesor muda sengaja mendatangi seorang romo paroki dan bermaksud menertawakan imannya. Dia mulai bertanya, “Mo, bagaimana mungkin roti dan anggur berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus ?” Romo itu menjawab, “Tentu saja bisa. Anda sendiri mengubah makanan menjadi tubuh dan darahmu, lalu kenapa tidak bisa melakukan hal yang sama?”

Namun, profesor itu tidak menyerah. Dia bertanya lagi, “Tapi bagaimana seluruh tubuh Kristus bisa masuk ke dalam hosti kecil itu ?” “ Sama seperti pemandangan yang luas di hadapanmu bisa masuk ke dalam mata yang kecil itu.” Jawab sang pastor.

Tapi lagi-lagi profesor itu masih belum menyerah, “Bagaimana bisa bahwa Kristus yang satu dapat hadir di semua gereja pada saat yang bersamaan ?” Romo itu lalu mengambil cermin dan memberikannya kepada profesor itu. Lalu memintanya menjatuhkan cermin itu sehingga pecah berkeping-keping. Romo itu berkata kepada sang profesor tersebut, “Anda hanya satu tapi sekarang anda bisa melihat wajahmu tercermin di dalam setiap keping cermin itu.” Dari ilustrasi kecil di atas, kita diajak mengingat bahwa Ekaristi adalah perayaan iman yang menerangkan (informing), sekaligus mencerahkan (enlightening), dan dengan demikian perayaan iman itu juga memerdekakan (liberating).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar