Ads 468x60px

Totus Tuus - Sepenuhnya Untukmu

Inilah salah satu judul buku saya serta puisi rohani saya dalam album dan buku "TTM - Tribute To Mary" yang terinspirasi dari St. Yohanes Paulus II yang ternyata berdevosi juga kepada "Kerahiman Ilahi".
Inilah tujuh pernyataan imannya tentang kerahiman ilahi, al:
1.“Pesan Kerahiman Ilahi senantiasa dekat dan lekat di hati saya.
Kerahiman dan belas kasih Allah sungguh merupakan suatu penopang dan sumber pengharapan yang tak habis-habisnya.
Itulah juga pengalaman pribadi saya dan tak henti-hentinya saya berdoa: "kasihanilah kami dan seluruh dunia!”
(7 Juni 1997)
2.“Kerahiman Ilahi tercurah atas umat manusia melalui hati Kristus yang tersalib, yang adalah inkarnasi cinta dan belas kasih.”
(30 April 2000)
3.“Tak ada yg lebih dibutuhkan manusia selain daripada Kerahiman Ilahi, cinta yang berlimpah belas kasih, yang mengangkat manusia di atas segala kelemahannya ke ketinggian yang tak terhingga dari kekudusan Allah.”
(7 Juni 1997)
4.“Di mana, jika tidak dalam Kerahiman Ilahi, dunia dapat menemukan tempat pengungsian dan terang pengharapan?
Pahamilah kata-kata itu dengan baik!”(21 April 1993)

5."Gereja mengemban tugas dan kewajiban untuk datang kepada Allah yang berbelas kasih 'dengan seruan lantang', mewartakan dan menghadirkan ke dalam jiwa, misteri kerahiman yang secara luar biasa dinyatakan dalam Yesus.”(Dives In Misericordia)

6.“Siapapun dapat datang, melihat lukisan Yesus yang Maharahim ini, yang dari Hati-Nya memancarkan rahmat; dan mendengar dalam lubuk jiwanya: "Jangan takut. Aku senantiasa menyertaimu”, karena "di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan."(7 Juni 1997)

7.“Jadilah rasul-rasul Kerahiman Ilahi di bawah bimbingan keibuan penuh kasih sayang dari Santa Perawan Maria.”(22 Juni 1993)
Melihat begitu kuat keterikatan St Yohanes Paulus II, pada Kerahiman Ilahi, adakah kita heran bahwa menjelang akhir hayatnya, kala tubuhnya mulai rapuh dan gemetar dimakan usia serta didera penyakit, kala banyak pihak menuntut pengunduran diri beliau, Paus Yohanes Paulus II menegaskan kembali penyerahan dirinya, “Totus Tuus,” katanya, “Apakah Yesus pada saat-saat akhir penderitaan-Nya turun dari salib?” (Buku Catatan Harian, 1484).
Apakah kebetulan belaka bahwa Bapa Suci wafat pada malam vigili Minggu Kerahiman Ilahi, yang pada tahun ini jatuh pada tanggal 3 April 2005? Apakah kita juga merasa aneh jika Paus Kerahiman yang Agung ini meninggalkan bagi kita pesannya untuk Minggu Kerahiman, yang kemudian dibacakan pada pesta hari itu oleh seorang pejabat Vatican kepada umat beriman yang berkumpul di St Petrus sesudah Perayaan Misa Kudus yang dipersembahkan bagi kedamaian kekal jiwanya?
"Di desa ada banyak rantang- Selamat berpuasa dan berpantang."
Salam HIKers,
Tuhan berkati & Bunda merestui
Fiat Lux!


NB:
Yun. 3:1-10;Mzm. 51:3-4,12-13,18-19;Luk. 11:29-32.
"TANDA- Kata Angka dan Nada”.
Inilah salah satu judul buku yang saya buat ketika masih bertugas di Grj St Maria Tangerang (RJK. Kanisius, 2008).
Dunia kita sendiri marak dengan tanda dan Yesus-pun datang sebagai “TANDA”.
Anehnya, para pemuka agama selalu menolak dan menyangsikan Yesus padahal mereka tentu telah mendengar, jika tidak sempat melihat, berbagai tanda yg dibuat Yesus: pengajaran, kesembuhan, pengusiran setan+kebangkitan orang mati.
Sebenarnya yang menjadi masalah bukanlah kurangnya tanda, melainkan keangkuhan diri karena adanya ketertutupan hati dan budi.
Adapun satu-satunya tanda yang diberikan bagi mereka adalah tanda Nabi Yunus, yang telah dilemparkan ke dalam laut yang bergelora (Yunus 1:2,3).
Pastinya, pemberitaan Yunus menghasilkan pertobatan penduduk Kota Niniwe (Yun. 3:5-9; 4:11).
Dkl: Bila orang Niniwe saja percaya pada pemberitaan Yunus, dan ratu dari Selatan mencari hikmat dari Salomo, mengapa begitu sulit untuk percaya pada Yesus yang lebih besar dari Salomo maupun Yunus?
Disinilah, kita harus meminta agar Allah "membuka mata kita" saat kita datang pada-Nya, supaya kita dapat melihat karyaNya bagi kita (Maz. 119:18, Ibr. 4:12-13).
Allah sendiri telah menyediakan cukup banyak tanda yang dapat menjadi dasar iman:
Ada kesaksian dari alam dan suara hati (Roma 1:20; 2:14-15),
sejarah kehidupan Kristus
(Ibr 1:1-4), dan pekerjaan Roh Kudus (1 Yoh 3:24; 4:13).
Kita mohon rahmat iman sehingga tak perlu lagi kita sibuk menjadi “pencari tanda”, tapi malahan bisa menjadi ”penanda” yakni membuat Allah hadir lewat karya, ucapan dan doa kita kepada sesama.
"Ada kardus di Kalisari-
Jadilah kudus setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan berkati & Bunda merestui
Fiat Lux!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar