Ads 468x60px

Senin, 18 September 2017


HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 18 September 2017
Hari Biasa Pekan XXIV
1 Timotius (2:1-8)
(Mzm 28:2.7.8-9)
Lukas (7:1-10)
“Laudate nomen Domini – Pujilah nama Tuhan.”
Kisah tentang perwira Romawi yang datang kepada Yesus dan memohon kepadanya untuk kesembuhan hambanya yang sakit lumpuh itu sangat penting bagi kita.
Ia datang kepada Yesus tidak untuk kepentingannya sendiri, melainkan untuk kepentingan hambanya. Ia beriman dan berbelarasa: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh."
Kalimat inilah juga yang selalu kita katakan sebelum menerima Komuni: "Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya, bersabdalah sepatah kata saja maka saya akan sembuh!"
Jelas, bahwa perwira Romawi itu merasa tidak pantas menerima Yesus di rumahnya tapi ia tetap datang dan memohon dengan rendah hati kpd Yesus krn ia percaya sepenuh hati kepada kuasa Yesus.
Disinilah, perwira itu sekaligus mengajarkan bahwa beriman berarti mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan termasuk kesadaran bhw kita tdk layak/tdk pantas di mataNya.
Nah, kalau kita memang sedang sungguh merasa tak pantas/tak layak di hadapanNya, kita tidak perlu sll menerima komuni.
KHK (Kitab Hukum Kanonik) jelas menegaskan:
"Yang sadar berdosa berat, tanpa terlebih dahulu menerima sakramen pengakuan, jangan merayakan Misa atau menerima Tubuh Tuhan, kecuali ada alasan berat serta tiada kesempatan mengaku; dalam hal ini hendaknya ia ingat bahwa ia wajib membuat tobat sempurna, yang mengandung niat untuk mengaku sesegera mungkin" (Kan 916).
Ya, meski kita tak selalu menerima komuni, kita tetap diajak untuk datang dengan rendah hati supaya menerima rahmat Tuhan, karna rahmat Tuhan tak dapat dibatasi oleh peristiwa sakramen. Tuhan tetap hadir, memberi rahmat dan berkarya dalam kerapuhan diri.
"Baca firman di balai desa - Makin beriman dan makin berbelarasa."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Sanatio in radice - Penyembuhan dari akar."
Inilah salah satu istilah khas dalam perkawinan katolik sekaligus juga pesan iman di hari ini ketika Yesus berkata: “Aku akan datang menyembuhkannya.” Ia datang untuk menjadi "healer-penyembuh" bagi setiap sakit kita secara mendasar.
Nah, belajar dari iman perwira Kapernaum dalam bacaan hari ini, ada beberapa sikap dasar jika kita ingin disembuhkan secara mendasar, antara lain:
1."Efektif":
Ia tidak malas tapi langsung datang kepada Yesus dan berani memulai komunikasi efektif sekaligus obyektif kepadaNya.
2."Afektif":
Ia bukan orang yang cuek tapi mau berpeduli pada hambanya yang sedang sakit dengan sepenuh afeksi/perasaan: “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita” (Mat 8:6). Ia menjadi majikan yang baik hati, menjadi "saluran/jembatan", membawa semua harapan hambaNya kepada Tuhan.
3."Kontemplatif":
Ia percaya bahwa Tuhan pasti menyembuhkan dan menyelenggarakannya, "Deus providebit". Inilah sebuah dimensi iman insani yang penuh kepercayaan imani karena punya relasi kemendalaman ("mengunyah-kunyah semua pengalaman) dengan yang ilahi setiap harinya.
Ia mengajak kita untuk berani total menyerahkan juga kepada Tuhan dan membayangkan bahwa pasti ada banyak karya Tuhan yang nyata-nyata akan terus kita alami.
"Ada Kopassus makan indomie -Tuhan Yesus sembuhkanlah kami."
B.
Kutipan Teks Misa:
Bahwa aku ini seorang Kristen, itu suatu keuntungan bagiku. (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Mzm 28:8)
Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya.

Doa Pembuka
Allah Bapa Pangkal Pembaruan, semoga Sabda-Mu tinggal dalam diri kami. Semoga kami dihidupi dan dibangun menjadi manusia serba baru. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Paulus meminta kita untuk melambungkan doa bagi semua orang bahkan pemerintahan yang melayani publik. Tujuannya, agar terjadi kesejahteraan umum.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (2:1-8)
"Kita harus berdoa untuk semua orang karena Allah ingin semua orang diselamatkan."
Saudara terkasih, pertama-tama aku menasihatkan, agar dipanjatkan doa-doa dan permohonan serta ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan berkenan di hati Tuhan, penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus. Ia telah menyerahkan diri sebagai tebusan bagi semua orang, suatu kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul. Yang kukatakan ini benar, dan aku tidak berdusta. Aku ditetapkan sebagai pengajar bangsa-bangsa dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu aku ingin agar di mana pun kaum lelaki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, sebab Ia telah mendengarkan doa permohonanku.
Ayat. (Mzm 28:2.7.8-9)
1. Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku kearah tempat-Mu yang mahakudus.
2. Tuhan adalah kekuatan dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong, sebab itu beria-rialah hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.
3. Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya! Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Kerendahan hati perwira yang dipandang sebagai orang kafir ternyata menggerakkan hati Yesus. Bahkan, ia mendapatkan pujian yang luar biasa tinggi dari Yesus dan mengalirlah rahmat yang besar dalam hidupnya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:1-10)
"Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai."
Pada suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak, masuklah Yesus ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba yang amat ia hargai. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta agar Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus, dan dengan sangat mohon pertolongan-Nya, katanya, “Sudah selayaknya Engkau menolong dia, sebab ia mengasihi bangsa kita, dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” Maka pergilah Yesus bersama mereka. Ketika Yesus tidak jauh lagi dari rumahnya, perwira itu menyuruh beberapa sahabatnya mengatakan kepada Yesus, “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku. Sebab itu aku juga merasa tidak pantas datang sendiri mendapatkan Tuan. Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh. Sebab aku pun seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang, ‘Pergi!’ maka ia pergi; atau kepada yang lain, ‘Datanglah!’ maka ia datang; dan jika aku berkata kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia pun mengerjakannya.” Mendengar itu, heranlah Yesus akan dia. Sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti-Nya, Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai.” Setelah orang-orang suruhan itu kembali ke rumah, mereka mendapati hamba yang sakit itu sudah sehat kembali.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Antifon Komuni (Luk 7:6.7)
Janganlah bersusah-susah, aku tidak layak menerima Tuhan di rumahku. Tetapi katakanlah sepatah kata, maka hambaku akan sembuh.
Doa Malam
Terima kasih, ya Bapa, atas ajaran-Mu melalui Putra-Mu tentang kerendahan hati yang tulus, yang diiringi perhatian terhadap sesama yang membutuhkan. Semoga berkat bantuan Roh Kudus, aku makin bersikap rendah hati, seperti Putra-Mu yang lemah lembut dan rendah hati. Amin.
"Kapernaum" adalah kota yg berada di pinggir danau Galilea(Ibr: Kefar Nahum=“kampungnya Nahum” dan dikenal sebagai “kota-Nya Yesus” karena disinilah Yesus tinggal selama pelayananNya di Galilea. Disinilah, Ia mengusir roh jahat (Mrk 1:23-26), menyembuhkan ibu mertua Petrus (Mrk 1:29-31), menyembuhkan hamba seorang perwira (Mat 8:5-13), mengajar di sinagoga (Yoh 6:22-59), menyembuhkan orang lumpuh (Mrk 2:1-12), membangkitkan anak Yairus dan menyembuhkan perempuan yang sakit pendarahan (Luk 8:40-56).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar