Ads 468x60px

Jumat Pertama, 03 Agustus 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Jumat Pertama, 03 Agustus 2018
Hari Biasa Pekan XVII
Yeremia (26:1-9)
(Mzm 69:5.8-10.14)
Matius (13:54-58)
“Primum non nocere - Pertama-tama janganlah menyakiti.”
Inilah sebuah harapan bersama dengan Jumat Pertama hari ini supaya kita tidak sibuk menghakimi tapi sibuk mengasihi, tidak gandrung berpikir buruk tapi senantiasa berpikir positif.
Adapun Injil hari ini menceriterakan bagaimana Yesus “disakiti”: Ia ditolak di Nazareth (“kota bunga”), kampung halamanNya sendiri.
Awalnya, Ia disambut hangat, bahkan diundang berkhotbah di sinagoga di tempat asal-Nya. Jemaat yang mendengar khotbah Yesus bahkan awalnya sangat takjub oleh perkataan-Nya, tapi akhirnya menolakNya karena terlalu menganggap remeh dan sibuk menaruh rasa curiga, yang “semper accusat” - selalu menuduh:
”Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mukjizat-mukjizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu?
Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita?
Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?”
Berangkat dari hal inilah, kita diajak untuk memohon rahmat dasar, “RPK”, al:
1. R = Rendah hati:
Inilah modal dasar setiap orang yang siap mendekat pada Tuhan dan kebiasaan untuk terbuka mendengarkan orang lain adalah cara kita untuk bersikap rendah hati. Sederhana tapi tidak sesederhana itu karena kita lebih mudah besar mulut dibanding lebar telinga bukan? ”Oh Tuhan! Bukalah mata hati kami, dan kami akan mencari kebahagiaan di mana kami sungguh dapat menemukannya.”
2. P = Persaudaraan sejati:
Kita semua adalah saudara, bukan karena kita mempunyai satu leluhur, yaitu leluhur manusia, tapi karena kita adalah anak-anak dari Bapa yang sama disana. Dan, bukankah dengan kelahiran di palungan, Yesus menjadi seorang anak agar lebih mudah didekati oleh ciptaanNya yang juga adalah saudara saudaranya, yang sama sama berasal dari kasih Allah, dibentuk oleh kasih Allah, dan diarahkan menuju kasih Allah.
3. K = Kebijaksanaan:
Memahami tidaklah cukup karena kita harus menerapkannya. Berharap tidaklah cukup karena kita harus mewujudkannya. Beriman tidaklah cukup karena kita harus mewujudkannya. Disinilah, kita diajak untuk bertindak bijaksana dengan tidak mudah mencap buruk orang lain tapi selalu terbuka melihat kehadiran Tuhan lewat setiap orang di sekitar kita. Yang pasti, semoga setiap doa dan karya kita selalu dimulai dariNya, berlangsung lewatNya, serta berakhir selamat kepadaNya.
“Cari sepatu di desa Soran - Mari bersatu dalam persaudaraan.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
"TTM - TRIBUTE TO MARY":
Bulan Agustus dipersembahkan kepada Hati Maria yang Tak Bernoda.
Sabtu Pertama, 4 Agustus 2018.
Pukul 07.00 s/d 10.00
Gereja St. Katarina
Taman Mini Indonesia Indah - Jakarta.
Bersama:
RM. JOST KOKOH (Pusat Pastoral KAJ)
RM. BONI LUMINTANG (Paroki Lubang Buaya)
RM. JOHAN FERDINAN (Paroki Lubang Buaya)
"...Datanglah dan kamu akan melihatNYA..."
===
Intensi Doa Paus untuk Agustus 2018:
"Ketika berbicara mengenai keluarga, saya sering membayangkannya sebagai suatu kekayaan. Di masa sekarang, irama hidup, tekanan-tekanan dalam pekerjaan, dan sedikitnya perhatian yang diberikan oleh institusi-institusi, dapat menempatkan keluarga-keluarga dalam bahaya. Tidaklah cukup hanya membicarakan tentang pentingnya, namun diperlukan aksi nyata dan meningkatkan peran mereka dalam masyarakat dengan adanya ketentuan tentang keluarga. Bersama-sama, mari kita meminta kepada Yesus agar keputusan- keputusan besar yang diambil para pelaku ekonomi dan politik dapat melindungi keluarga-keluarga sebagai salah satu kekayaan kemanusiaan."
MARILAH BERDOA:
DOA KELUARGA
(Buku DOA - Dikuatkan Oleh Allah, RJK)
Datanglah ya Yesus Kristus,
Angkatlah ketegangan dalam keluarga kami,
Dan gantikanlah dengan kelenturan-Mu yang suci.
Angkatlah kekacauan dalam keluarga kami,
Dan gantikanlah dengan ketenangan-Mu yang kudus.
Angkatlah ketakutan dalam keluarga kami,
Dan gantikanlah dengan iman yang kuat.
Angkatlah kepahitan dalam keluarga kami,
Dan gantikanlah dengan rahmat-Mu yang manis.
Angkatlah kegelapan dalam keluarga kami,
Dan gantikanlah dengan cahaya-Mu yang lembut.
Angkatlah sikap dingin dalam keluarga kami,
Dan gantikanlah dengan kehangatan kasih-Mu.
Angkatlah malam yang kelam dalam keluarga kami,
Dan gantikanlah dengan hari-Mu yang terang-benderang.
Angkatlah musim dingin dalam keluarga kami,
Dan gantikanlah dengan musim semi yang mengggembirakan.
Tumpulkanlah sisi keangkuhan kami,
Tajamkanlah sisi kerendahan hati,
Kobarkanlah api cinta kasih,
Dan padamkanlah nyala keserakahan kami.
Semoga kami melihat diri kami, sebagaimana Engkau melihat kami.
Sehingga kami dapat memandang wajah Allah dan menikmati damai dalam keluarga kami.
Amin.
A.
J U M P E R : Lihatlah "HATI" itu!
Deus bonus est
Allah itu baik
Ah qu'I'll est bon, le bon Dieu
Ah btapa baiknya Allah yg baik
God is Good
Di seantero Jakarta, setiap jumat pertama jam 12 siang atau jam 18 ada berbagai macam kantor dan gereja yang dipadati oleh umat untuk ber-"holy feast", merayakan misa "jumper".
Tradisi misa "jumper" ini berangkat dari devosi yang berfokus kepada Hati Yesus yang maha kudus, yang melambangkan kasih dan kerahiman Kristus yang menebus dosa manusia.
Walaupun tradisi mengatakan bahwa praktek devosi ini telah dimulai sekitar th1000, atau pada jaman St. Anselmus dan St. Bernard (1050-1150) dan juga telah dianjurkan oleh banyak orang kudus di abad pertengahan, seperti St. Albertus Agung, St. Catherine dari Siena, St. Fransiskus dari Sales, dan juga para Benediktin, Dominikan dan Carthusian; namun Santa yang paling sering diasosiasikan dengan devosi Hati Kudus Yesus adalah St. Margaret Mary Alacoque (1647-1690).
St. Margaret memperoleh wahyu pribadi dari Tuhan Yesus yang menghendaki perayaan liturgis Hati Kudus Yesus dan praktek mempersembahkan silih (reparation) terhadap dosa- dosa yang dilakukan terhadap Sakramen MahaKudus, pada setiap hari Jumat pertama dalam setiap bulan.
Pada tahun 1856, Paus Pius IX menetapkan Pesta (perayaan liturgis) Hati Kudus Yesus.
Pada tahun 1928, Paus Pius XI mengeluarkan surat ensiklik "Miserentissimus Redemptor" tentang silih kepada Hati Kudus Yesus; sedangkan tahun 1956 Paus Pius XII mengeluarkan surat ensiklik "Haurietis aquas", tentang devosi kepada Hati Kudus Yesus.
Devosi umumnya dilakukan menjelang perayaan Pesta Hati Kudus Yesus yang jatuh pada hari Minggu kedua setelah hari raya Pentakosta. Kemudian, devosi kepada Hati Kudus Yesus ini diadakan setiap bulan, yaitu pada hari Jumat pertama, yang kerap kita sebut sebagai "jumper", "jumat pertama".
Indahnya, hari Jumat sebagai peringatan sengsara dan wafat Yesus baik jika ditandai dengan "matiraga", sebagai tanda silih/pertobatan. Hari Jumat juga kerap disebut sebagai Hari Kerahiman Ilahi. KHK/Kitab Hukum Kanonik 1983 no: 1250 mengatakan:
"Hari dan waktu tobat dalam seluruh Gereja ialah setiap hari Jumat sepanjang tahun, dan juga masa prapaskah.
Yang pasti, kasih kepada Yesus-lah yang seharusnya menjadi dasar devosi.
Kurangnya devosi kepada Hati Kudus Yesus menjadi sebab bagi jatuhnya seseorang kepada dosa yang serius, sebab ia tidak memberikan perhatian yang cukup dan tidak cukup terdorong untuk mempunyai kasih kepada Kristus, padahal kasih inilah yang mempersatukan jiwa manusia dengan Tuhan.
Kita tidak akan sungguh dibentuk menjadi gambaran Tuhan, atau bahkan menginginkan untuk dibentuk menjadi serupa dengan-Nya, jika kita tidak merenungkan kasih yang telah ditunjukkan oleh Kristus.
Untuk maksud inilah maka Tuhan Yesus menyatakan kehendak-Nya kepada St. Margaret Mary Alacoque, agar devosi dan perayaan Hati Kudus Yesus diadakan dan disebarluaskan di Gereja.
Melalui devosi ini yaitu terlebih melalui adorasi dan doa, umat beriman membuat silih bagi segala luka yang diterima oleh Hati Kudus Yesus karena umat manusia yang tidak berterimakasih dan menghina Sakramen Maha Kudus.
“Lihatlah Hati itu”, seperti yang dikatakan oleh Yesus kepada St. Margaret, “yang telah mengasihi umat manusia dan memberikan segala- galanya kepada mereka, bahkan menyerahkan dirinya sendiri sebagai jaminan kasih-Nya, tetapi menerima dari sebagian besar umat manusia, bukan balasan kasih, melainkan rasa tidak berterimakasih, dan penghinaan kepada Sakramen Kasih.”
Maka devosi Hati Kudus tidak lain adalah ekspresi kasih kepada Penyelamat kita.
Obyek dari devosi ini adalah Hati Yesus yang menyala oleh karena kasih kepada semua umat manusia: Hati Yesus yang lemah lembut dan murah hati, jadikanlah hatiku seperti HATIMU.
"Dari Kramat mencari kurma - Slmt berjumat pertama."
B.
MADAH HARIAN.
Caritas testimonium efficacissimum est, quia hominibus revelat dilectionem Dei.
Charity is the most effective form of witness, because in it people see the love of God.
Cinta kasih adalah bentuk kesaksian yang paling efektif, karena di dalamnya orang-orang melihat kasih Allah.
MADAH HARIAN PAGI
(Kamis, 2 Agustus 2018)
Meski Kristus ada di setiap waktu
Namun jangan tunda janganlah menunggu
Carilah wajah-Nya sekarangpun juga
Tanpa menantikan senja.
Kristus sungguh ada dalam diri kita
Meski kita hina meski kita papa
Carilah wajahNya serukan nama-Nya
Kita pasti dibimbing-Nya.
Ya Bapa surgawi tolonglah hamba-Mu
Agar mengikuti Roh Kudus selalu
Hingga hari ini kami sungguh mampu
Mencari wajah Putra-Mu. Amin.
DOA
Tuhan, Allah kami, semoga berkat perlindungan-Mu kami dapat tidur nyenyak dan melepaskan lelah sesudah pekerjaan hari ini. Kuatkanlah kami dengan bantuan-Mu, supaya kami mampu membaktikan diri kepada-Mu dengan segenap jiwa raga kami. Demi Kristus, pengantara kami. Amin.
C.
TGIF
Tau Gak Ini Friday.....
Kadang, kita temui di Facebook- Twitter dan jejaring medsos lainnya, ada orang mengatakan: “TGIF" – “Thank God It's Friday",yang dalam bahasa populer lokal diartikan, “Tau Gak Ini Friday”.
Sederhananya, TGIF " adalah sebuah ungkapan syukur untuk merayakan hari terakhir dari minggu kerja/ sekolah sebelum akhir pekan yang melegakan.
Asal-usulnya kata ini bermula pada tahun 1960-an dan dipopulerkan oleh restoran “T.G.I.Friday” yang didirikan pada tahun 1965 di New York oleh Alan Stillman. Pada Tahun 1971, Daniel R. Scoggin cs mulai melebar-kembangkan bisnis kuliner ini, dimana konsep dasar Alan Stillman dengan adanya restoran “T.G.I.Friday” adalah sebagai ruang bersosialisasi dengan makanan dan minuman yang tidak mahal tapi suasana resto yang nyaman.
Namun, "TGIF" menjadi lebih terkenal di tahun 1970an, terutama karena ada film dengan judul yang sama. Inilah sebuah film di tahun 1978, disutradarai oleh Robert Klane dan diproduksi oleh Motown Productions dan Casablanca Filmworks untuk Columbia Pictures. Diproduksi pada puncak hebohnya musik disko, yang memenangkan Academy Award untuk Best Song pada tahun 1979.
6 Juni 2011, Katy Perry membuat lagu yang berjudul Last Friday Night (T.G.I.F.) dalam albumnya Teenage Dream yang tentunya menambah “kepopuleran” T.G.I.F.
Dalam refleksi positif, TGIF mengandung core values, yang sarat dengan hal hal positif,
“ T G I F ”
“Thank God I’m......
F REE
F EARLESS
F ABOULOUS
F ULFILLED
F ORGIVE
F OCUSS
F OLLOWING CHRIST
Pastinya:
"Hendaklah kita mencari surga
dan marilah kita mencarinya melalui dan bersama “RASA SYUKUR”
karena “RASA SYUKUR”
menjadi "tanda yang kelihatan
dari rahmat yang tak kelihatan"
(the visible sign of an invisible grace).
“Thank God I’m Fine"
"Thank God I'm......
Slmt ber - Jumat Pertama
Slmt merayakan Hati Kudus Yesus
D.
CONTOH DOA KEPADA HATI KUDUS YESUS
O Hati Kudus Yesus, yang tak pernah berhenti berbelas kasih kepada mereka yang meminta,
Kasihanilah kami pendosa malang dan kabulkanlah apa yang kami mohonkan, melalui Hati Tak-bernoda Maria, bundaMu dan bunda kami.
Salam, Ya Ratu, Bunda yang berbelas kasih, hidup, hiburan dan harapan kami.
Kami semua memanjatkan permohonan, kami amat susah, mengeluh, mengesah dalam lembah duka ini.
Ya Ibunda, ya pelindung kami, limpahkanlah kasih sayangmu yang besar kepada kami.
Dan Yesus, PutraMu yang terpuji itu, semoga kau tunjukkan kepada kami, o Ratu, o Ibu, o Maria Bunda Kristus.
Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah, supaya kami dapat menikmati janji Kristus.
St. Yusuf, ayah Yesus, doakanlah kami. Amin. +
O Tuhan, Engkau yang menaruh belas kasihan kepada semua orang,
Jauhkanlah aku dari dosa-dosaku,
dan dengan belas kasih-Mu, nyalakanlah api Roh Kudus-Mu di dalam diriku.
Ambillah dariku hati yang membatu,
dan berilah aku hati yang lembut,
hati yang mencintai dan menyembah-Mu,
hati yang bersukacita di dalam Engkau,
untuk mengikuti dan menikmati Mu,
Amin.
E.
KUTIPAN TEKS MISA
“Di dalam doa yang dilakukan dengan baik, semua kesulitan lenyap, seperti salju di bawah sinar matahari” (St. Yohanes Maria Vianney)
“Tidak ada yang lebih agung selain Ekaristi. Bila Allah memiliki sesuatu yang lain yang lebih berharga [dari Ekaristi], maka Ia akan memberikan-Nya pada kita” – St. Yohanes Maria Vianney
Antifon Pembuka (Mzm 69:10)
Cinta akan rumah-Mu menghanguskan daku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakudus, ajarilah kami mendengarkan nabi yang paling agung di antara para nabi, ialah Yesus Mesias, Putra-Mu. Perkenankanlah kami menikmati nada-nada sabda-Mu di dalam sabda-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Yeremia diutus Allah untuk mengingatkan bangsa Israel agar bertobat. Namun, justru para imam dan orang-orang yang dianggap nabi yang menolak peringatan Yeremia itu. Orang-orang yang kelihatannya sibuk dengan kegiatan rohani bisa kehilangan arah karena kemapanan duniawi yang menjadi motif dari kegiatan keagamaannya.
Bacaan dari Nubuat Yeremia (26:1-9)
"Seluruh rakyat berkumpul menghadap Tuhan."
Pada permulaan pemerintahan Yoyakim, anak Yosia raja Yehuda, datanglah firman ini dari TUHAN, bunyinya: Beginilah firman TUHAN: "Berdirilah di pelataran rumah TUHAN dan katakanlah kepada penduduk segala kota Yehuda, yang datang untuk sujud di rumah TUHAN, segala firman yang Kuperintahkan untuk kaukatakan kepada mereka. Janganlah kaukurangi sepatah katapun! Mungkin mereka mau mendengarkan dan masing-masing mau berbalik dari tingkah langkahnya yang jahat, sehingga Aku menyesal akan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka oleh karena perbuatan-perbuatan mereka yang jahat. Jadi katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN: Jika kamu tidak mau mendengarkan Aku, tidak mau mengikuti Taurat-Ku yang telah Kubentangkan di hadapanmu, dan tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, para nabi, yang terus-menerus Kuutus kepadamu, --tetapi kamu tidak mau mendengarkan-- maka Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi." Para imam, para nabi dan seluruh rakyat mendengar Yeremia mengucapkan perkataan-perkataan itu dalam rumah TUHAN. Lalu sesudah Yeremia selesai mengatakan segala apa yang diperintahkan TUHAN untuk dikatakan kepada seluruh rakyat itu, maka para imam, para nabi dan seluruh rakyat itu menangkap dia serta berkata: "Engkau harus mati! Mengapa engkau bernubuat demi nama TUHAN dengan berkata: Rumah ini akan sama seperti Silo, dan kota ini akan menjadi reruntuhan, sehingga tidak ada lagi penduduknya?" Dan seluruh rakyat berkumpul mengerumuni Yeremia di rumah TUHAN.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar, jawablah aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 69:5.8-10.14)
1. Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak dari pada rambut di kepalaku; terlalu besar jumlah orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.
2. Sebab karena Engkaulah aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi asing bagi anak-anak ibuku; Sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela ENgkau telah menimpa aku.
3. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda Tuhan tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.
Banyak orang yang gagal melihat karya Allah dalam hidup sehari-hari. Alasannya, karena mereka mengukur rahmat Allah dengan kriteria-kriteria duniawi dan untuk kepentingan duniawi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:54-58)
"Bukanlah Dia itu anak tukang kayu? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat di situ.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Pada Perjanjian Lama, Allah mengutus Yeremia untuk menobatkan penduduk Yehuda, supaya mereka kembali kepada-Nya. Pada Perjanjian Baru, Allah mengutus Putra-Nya sendiri, yaitu Yesus untuk menobatkan umat-Nya. Dari masa ke masa, Allah senantiasa ingin umat-Nya bertobat dan kembali kepada-Nya. Meski terkadang manusia sulit untuk bertobat dan bahkan menolak Allah, Allah tetap mengasihi manusia. Allah tidak pernah membiarkan manusia jatuh dalam dosa. Luar biasa Allah itu!
Antifon Komuni (Mat 13:57)
Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asal dan di rumahnya sendiri.
Doa Malam
Allah Bapa Yang Maha Pengasih dan Penyayang, Engkau telah memberitahukan kebijaksanaan-Mu dalam diri Yesus, Hamba umat manusia. Semoga kami menjadi penganut-Nya, menjadi umat kesayangan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
======
SENSUS HISTORICUS:
Beberapa Perayaan Penting Israel.
"Orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; berlari dan tidak menjadi lesu, berjalan dan tidak menjadi lelah”
1. Sabat: Hari kudus untuk berhenti bekerja sehingga bisa menempatkan seluruh hidup selaras dengan Sang Pencipta.
2. Paskah: Hari pengenangan akan kasih Allah yang telah melepaskan mereka dari perbudakan di Mesir.
3. HR.Penuaian: Hari pentahbisan seluruh persembahan sebelum diserahkan kepada Allah.
4. Pentakosta: Hari peringatan penyerahan hukum Taurat di Bukit Sinai.
5. Hari Pendamaian: Hari ketika orang-orang tidak boleh melakukan pekerjaan apapun, dan harus berpuasa sambil merendahkan diri.
6. HR Pondok Daun: Bentuk perayaan yang sama prinsipnya dengan perayaan Paskah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar