Ads 468x60px

Sabtu, 04 Agustus 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 04 Agustus 2018
Hari Biasa Pekan XVII
Yeremia (26:11-16.24)
(Mzm 69:15-16.30-31.33-34)
Matius (14:1-12)
"Caritas Christi urget nos - Kasih Kristus yang mendorong kami."
Inilah semangat para Vincentian lewat St Vincentius a Paulo dan para Xaverian lewat St Guido Maria Conforti dalam mewartakan injil sebagai nabi ("naba": kabar/berita/sabda) di tengah zaman. Mereka menjadi "jubir/jurkamnya" Tuhan lewat doa-ucapan dan karya nyata mereka.
Seperti para nabi dalam kitab suci, kita juga dipanggil untuk menjadi "nabi" (Ibr: "Nabiy": messenger/prophet-pembawa pesan/utusan) yang dalam tradisi arab mempunyai 4 sikap dasar, "SAFT": Siddiq-Amanah-Fathonah dan Tablig."
Secara khusus, mengacu pada figur kenabian, tampaklah semangat dasar nabi yang sejati yakni, "KPK", antara lain:
1."Kepahlawanan":
Tidak seperti "herodes" yang pecundang, kita diajak menjadi seorang "hero" yang pahlawan, tidak larut dan hanyut pada nafsu dunia tapi selalu bisa setia pada kebenaran dan keadilan walau dipenjara seperti Yeremia dan mengalami sengsara seperti Yohanes Pembaptis.
2."Pengorbanan":
Seperti Yesus yang selalu siap menjadi "hosti" (korban), Yohanes Pembaptis juga berani berkorban, "disingkirkan-dikorbankan/dikambing hitamkan" demi kesetiaannya pada iman dan kebenaran yang sejati.
3."Keberanian":
Ia tidak takut dan pengecut tapi selalu menjadi orang beriman yang berani, sebuah sikap bijaksana yang ada diantara "ketakutan" dan "kenekatan". Ia tidak takut pada siapapun karena yang ditakutinya semata mata adalah Tuhan semesta alam. Hidupnya semata bagi Tuhan dan bersama Tuhan.
"Sate babi di Pasar Koja - Jadilah nabi yang bersahaja."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

NB:
A.
“Fortiter In Re - Tegas dalam prinsip!”
Seorang ahli seni instalasi, Arahmaiani pernah tegas-cerdas membacakan penggalan puisi di Dusun Ampel, Merapi: “waktu kecil aku ditanya apa cita-citaku/aku jawab, aku ingin menjadi nabi/tapi bapakku marah/katanya/anak perempuan boleh menjadi apa saja/tapi tidak untuk menjadi nabi/sebab nabi hanya untuk para laki-laki….
Hari ini, bersama dengan Yohanes Pembaptis yang dipenggal kepalanya karena suara kenabiannya yang tegas pada prinsip, kita semua termasuk perempuan juga dipanggil menjadi nabi (Ibr: naba, kabar/warta/ berita/sabda), seorang yang mendapat kabar/berita/sabda ilahi (messenger/prophet, pembawa berita).
Para nabi sendiri berasal dari pelbagai macam latar belakang: Dari kalangan bangsawan: Yesaya. Ada yang menjadi Raja: Daud. Ada yang berasal dari rakyat jelata seperti Yehezkiel Ada yang berintelektual tinggi seperti Daniel. Ada yang masih kecil, Samuel. Ada juga yang masih muda, Yeremia. Ada juga yang sudah berusia tua, Zakaria. Ada yang gagap, seperti Musa. Ada yang kaya, seperti Ayub. Ada yang miskin, seperti Yunus. Ada juga Amos yang seorang penggembala dan Natan yang tinggal di istana raja. Apapun latar belakang kita, Tuhan memanggil kita sebagai nabi.
Mengacu pada buku, “BBM” (RJK, Kanisius), ada 4 sifat dasar nabi, antara lain:
a. N: Nampakkan Tuhan:
Yoel, nampakkan Tuhan yang penuh Roh Kudus.
Ayub, nampakkan Tuhan yang menguji.
Yunus, nampakkan Tuhan yang sabar.
Amos, nampakkan Tuhan yang penuh cinta akan keadilan.
Hosea, nampakkan Tuhan yang setia.
Obaja, nampakkan Tuhan yang marah.
Mikha, nampakkan Tuhan yang cinta terhadap orang miskin.
Zefanya, nampakkan Tuhan yang murka. Ada juga Natan yang berani. Salomo yang bijak. Dan ada juga Daud, yang mempunyai kuasa suara merdu, kecerdasan akal, mengerti bahasa burung dan bisa melembutkan besi serta suaranya pernah membuat 400 orang langsung meninggal dunia. Seperti Yohanes Pembaptis dkk yang nampakkan Tuhan yang mencintai kebenaran: “bertobatlah, luruskanlah jalan untuk Tuhan, kerajaan Allah sudah dekat” apakah kita juga sudah menampakkan wajah Tuhan lewat kata kata dan tindakan nyata kepada setiap orang yang kita jumpai?
b. A: Arahkan Tujuan:
Setiap nabi punya visi bagi Kerajaan Allah. Musa mengarahkan diri ke Gn. Sinai untuk mendapatkan 10 Perintah Allah, Yunus tegas memperingati orang Niniwe, Natan tegas menegur raja, Amos juga berani menegur pemerintah. Seperti Yohanes Pembaptis yang setia arahkan tujuan dengan berani menegur Herodes, sudahkah kita tegas “on track” mengarahkan tujuan hanya kepada Tuhan?
c. B: Binasakan Setan:
Saya yakin kalau hidup doa kita kuat, maka setan menjadi takut dan terbinasakan. Nabi Daniel, berdoa pagi hari, tengah hari dan sore hari. Nabi Daud berkata: "tujuh kali sehari aku memuji Engkau" (Mazmur 119:164). Seperti Yohanes Pembaptis yang setia mendekati Tuhan dan menjauhi setan dengan hidup asketis dan bermatiraga di Padang Gurun, apakah kita juga berani bermatiraga dengan hidup sederhana dan setia mendekat pada Tuhan?
d. I: Ikuti Jalan Iman:
Nabi Modern, Edith Stein, yang tadinya seorang atheis akhirnya menjadi seorang Katolik yang beriman bahkan sampai menjadi seorang martir karena cintanya untuk ikuti jalan iman kepada Kristus. Yunus mesti masuk ikan paus, Ayub ditinggal mati keluarganya, Yeremia dipenjara, Yesaya digergaji dan hari ini Yohanes Pembaptis dipenggal kepalanya di atas tilam.
Dalam Katekismus Gereja Katolik, bab II (Misteri Masa Kecil dan Kehidupan Yesus yang Tersembunyi), nomor 523, dikatakan bahwa, “Yohanes Pembaptis adalah perintis Tuhan yang langsung; ia diutus untuk menyiapkan jalan bagi-Nya. Sebagai "nabi Allah yang mahatinggi" (Luk 1:76) Ia menonjol di antara semua nabi. Ia adalah yang terakhir dari mereka dan sejak itu Kerajaan Allah diberitakan. Ia sudah bersorak gembira dalam rahim ibunya mengenai kedatangan Kristus dan mendapat kegembiraannya sebagai "sahabat mempelai" (Yoh 3:29), yang ia lukiskan sebagai "Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (Yoh 1:29). Ia mendahului Yesus "dalam roh dan kuasa Elia" (Luk 1:17) dan memberikan kesaksian untuk Dia melalui khotbahnya, pembaptisan pertobatan, dan akhirnya melalui mati syahidnya.” Yang pasti, Yohanes Pembaptis setia ikuti jalan iman untuk Tuhan yang dikasihinya, karena 'di dalam kasih tidak ada ketakutan dan kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan.
“Cari baju di Pangandaran - Mari maju membela kebenaran."
B.
Kutipan Teks Misa
“Kemuliaan Tuhan harus menjadi tujuan dalam segala hal.” (St. Ignatius dari Antiokhia)
Antifon Pembuka (Mzm 67:2-3)
Semoga Allah mengasihani dan memberkati kita, semoga wajah-Nya berseri-seri kepada kita. Ya Allah, semoga karya-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Pengasih dan Penyayang, Engkau lebih berkenan akan belas kasih daripada kurban. Kami mohon, semoga kami selalu berlaku jujur dan menghormati nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Imamat (25:1.8-17)
"Dalam tahun suci, semua hendaknya pulang ke tanah miliknya."
Tuhan bersabda kepada Musa di Gunung Sinai, “Engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun. Jadi tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu engkau harus membunyikan sangkakala di mana-mana dalam bulan ketujuh, pada tanggal sepuluh. Pada hari raya Pendamaian kalian harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu. Kalian harus menguduskan tahun yang kelima puluh dan memaklumkan kebebasan bagi segenap penduduk negeri. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan masing-masing kalian harus pulang ke tanah miliknya, dan kembali kepada kaumnya. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu. Janganlah kalian menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kalian tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kalian petik buahnya. Karena tahun itu tahun Yobel, maka haruslah menjadi kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kalian makan harus diambil dari ladang. Dalam tahun Yobel itu semua harus pulang ke tanah miliknya. Apabila kalian menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kalian merugikan satu sama lain. Apabila engkau membeli dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel. Dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen. Makin besar jumlah tahun itu makin besarlah pembeliannya, makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu. Janganlah kalian merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takwa kepada Allahmu. Akulah Tuhan, Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Atau: Hendaknya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah. Hendaknya semua bangsa bersyukur kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.7-8)
1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita memberkati kita. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:1-12)
"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."
Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, “Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, “Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (Mzm 67:8-8)
Tanah telah memberi hasil; Allah memberkati kita. Kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!
C.
Yohanes Maria Vianney.
Ada orang-orang akademis yang menilai bahwa pastor dari Ars ini orang bodoh dan ada juga semacam prototipe pastor yang bodoh di paroki saja kerjanya.
Tapi, sebenarnya ada buku baru dalam bahasa Jerman tentang hidup dan karya Vianney dari sudut psikologi yang melihat bahwa ia bukan orang bodoh, tapi orang yang mudah gugup (nervous).
Dalam percakapan informal dengan dosen-dosennya, Vianney bisa menjawab pertanyaan dengan baik dalam bahasa Prancis maupun Latin.
Vianney punya kecerdasan emosional dan keterbukaan hati sehingga pangeran dan raja pun datang minta nasihat kepadanya. Di kamarnya, ternyata juga ada banyak buku-buku teologi dan setiap hari selama 1 jam, dia asyik masyuk mempelajari buku-buku teologi.
Lepas dari sosok Vianney sebagai orang bodoh atau tidak, yang pasti jelas adalah dialah sosok imam yang sederhana, tapi dengan mengandalkan Gusti Yesus, ia dengan gagah berani dan penuh kerendahan hati mengabdikan diri secara luar biasa, jiwa dan raga, selama 40 tahun lamanya, hingga usianya yang ke-73 tahun.
Itulah sebabnya, ketika memperingati 100 tahun wafatnya Vianney, Paus Yohanes XXIII menulis sebuah ensiklik berjudul Nostri Sacerdotii Primitias guna menghadirkan imam dari Ars sebagai teladan kehidupan imamat dan laku tapa, teladan semangat imamat.
Bukankah karena segala alasan di atas, Yohanes Maria Vianney tidak akan pernah berhenti menjadi seorang “Agus”, yang senantiasa Andalkan Gusti Yesus?
Bahkan Yohanes Paulus II, pada 16 Maret 1986 juga pernah mengatakan, “Figur Imam dari Ars ini tidak akan pernah pudar.”
Kini pertanyaannya, beranikah kita juga tetap andalkan Gusti Yesus di tengah badai cobaan kita masing-masing?
Deus vult! Tuhan menghendakinya …
“Bumi ini adalah sebuah jembatan untuk menyeberang;
ia hanya berguna untuk menopang langkah-langkah kaki kita ...
Kita ada dalam dunia ini, tetapi kita bukan dari dunia ini,
sebab kita mengatakan setiap hari, `Bapa kami, yang ada di surga.’
Jadi, seharusnyalah kita menanti ganjaran kita,
hingga kita tiba di rumah, yakni di rumah Bapa kita.
Itulah sebabnya mengapa umat Kristiani yang baik
menderita salib, pertentangan, sengsara, penghinaan, fitnah -
semakin banyak semakin baik! ...
Tetapi orang kebanyakan terheran-heran akan hal ini.
Tampaknya mereka beranggapan
bahwa karena kita sedikit mengasihi Allah yang baik,
seharusnya tidak akan ada yang menentang kita,
tidak akan ada yang membuat kita menderita ...
Kita katakan, `Ada orang yang tidak baik, namun hidupnya berhasil;
tetapi aku, tak ada gunanyalah aku melakukan yang terbaik;
semuanya berantakan.’
Ini karena kita tidak memahami nilai dan kebahagiaan salib.
Kita katakan bahwa terkadang Tuhan menghukum mereka
yang dikasihi-Nya.
Itu tidak benar.
Pencobaan-pencobaan bukanlah penghukuman;
pencobaan-pencobaan adalah rahmat
bagi mereka yang dikasihi Tuhan ...“
(Yohanes Maria Vianney dalam buku "XXI - Interupsi", RJK, Kanisius)
B.
Nasehat Spiritual (Santo) Paus Yohanes Paulus II
Kita baru benar-benar mencintai satu sama lain dengan sepenuh hati
hanya bila kita tetap mencintai baik dalam suka maupun dalam duka,
dalam senang maupun susah.
(Nasehat Spiritual paus Yohanes Paulus II)
Di dalam dunia
yang menawarkan kesenangan-kesenangan sesaat
dan ilusi yang memperdaya,
engkau harus berenang melawan arus,
menimba inspirasi dari nilai-nilai moral dasariah
yang dapat mengantar engkau
menuju kehidupan yang harmonis, sejahtera, dan penuh kedamaian.
(Nasehat Spiritual paus Yohanes Paulus II)
Bila persahabatanmu dengan Kristus,
pengetahuanmu tentang misteri-Nya,
penyerahan dirimu kepadaNya sungguh murni dan dalam,
maka engkau akan menjadi “anak terang”
dan engkau akan menjadi “terang dunia”.
Itulah sebabnya saya mengulang kata-kata injil ini kepadamu,
“Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,
supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik
dan memuliakan Bapamu yang di surga” (Mat 5,16)
(Nasehat Spiritual paus Yohanes Paulus II)
Melalui manusia, jurubicara segala ciptaan,
segala makhluk hidup mengagungkan Tuhan.
Napas kehidupan kita yang mengandaikan pula pengetahuan tentang diri,
kesadaran dan kebebasan (bdk. Amos 20,27)
menjadi nyanyian serta doa dari seluruh kehidupan
yang bergetar di seluruh alam semesta.
Itulah sebabnya mengapa kita semua hendaknya menyapa satu sama lain
“dengan mazmur dan kidung pujian dan nyanyian rohani,
bernyanyi dan bersorak bagi Tuhan dengan segenap hati” (Ef5,19)
(Nasehat Spiritual paus Yohanes Paulus II)
Semoga Allah menjadi satu-satunya kekayaan bagimu,
biarlah dirimu dibentuk oleh Allah,
sehingga kekudusan, kebenaran dan cinta Bapa surgawi
akan kelihatan bagi orang-orang zaman kita,
yang haus akan nilai-nilai yang benar.
(Nasehat Spiritual paus Yohanes Paulus II)
Karya Tuhan
tidak bisa dikerjakan secara suam-suam kuku atau setengah hati.
(Nasehat Spiritual paus Yohanes Paulus II)
Setiap kali kita ambil bagian dalam Ekaristi Kudus,
kita menyatakan status kita sebagai milik Kristus
dan kerinduan kita untuk selalu menjadi milikNya.
Kita menyatakan bahwa kita telah menjadi bagian dari Kristus
sebab kita sudah menyatu dengan Dia.
Kita akan mengerjakan apa yang Dia lakukan,
mencintai apa yang Ia cintai,
mengadopsi cara berpikirNya, perbuatan, hidup, teladan, dan ajaranNya
sebagai milik kita sendiri.
(Nasehat Spiritual paus Yohanes Paulus II)
C.
Kutipan Teks Misa:
“Sekarang kita sudah terlahir kembali, seperti yang sudah saya katakan, dalam rupa Tuhan kita, dan memang telah diangkat oleh Allah sebagai anak-anak-Nya, mari kita kenakan gambaran lengkap Pencipta kita supaya menjadi seperti Dia sepenuhnya, bukan dalam kemuliaan yang hanya dimiliki-Nya, namun dalam kemurnian, kesederhanaan, kelembutan, kesabaran, kerendahan hati, belas kasih, harmoni, itulah kualitas yang ia pilih, dan untuk menjadi satu dengan kita.” – St. Petrus Krisologus
Antifon Pembuka (Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan. Sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahabijaksana, Engkau menyampaikan sabda-Mu kepada kami melalui Dia yang sampai wafat selalu memuliakan nama-Mu, dan mewujudkan kedamaian-Mu. Kami mohon, semoga hidup, wafat dan kebangkitan-Nya mendatangkan berkat bagi kami sekalian dan semoga kami dengan tabah dan mantap menyongsong kejadian-kejadian pada masa mendatang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (26:11-16.24)
"Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu."
Setelah Yeremia ditangkap karena nubuat yang disampaikannya, para imam dan para nabi berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, “Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kalian dengar dengan telingamu sendiri.” Tetapi Yeremia berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, “Tuhanlah yang telah mengutus aku bernubuat tentang kota dan rumah ini; Tuhanlah yang mengutus aku menyampaikan segala perkataan yang telah kalian dengar itu. Oleh karena itu perbaikilah tingkah langkah dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara Tuhan, Allahmu, sehingga Tuhan mencabut kembali malapetaka yang diancamkan-Nya atas kalian. Tetapi aku ini, sesungguhnya aku ada di tanganmu. Perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar menurut anggapanmu. Hanya ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa jika kalian membunuh aku, maka kalian mendatangkan darah orang tak bersalah atas dirimu dan atas kota ini beserta penduduknya. Sebab Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu.” Lalu berkatalah para pemuka dan seluruh rakyat itu kepada para imam dan para nabi, “Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah berbicara kepada kita demi nama Tuhan, Allah kita.” Maka Yeremia dilindungi oleh Ahikam bin Safan, sehingga ia tidak diserahkan ke dalam tangan rakyat, untuk dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pada waktu Engkau berkenan, jawablah aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 69:15-16.30-31.33-34)
1. Lepaskanlah aku dari dalam Lumpur, supaya jangan aku tenggelam; biarlah aku lepas dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam! Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, janganlah tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.
2. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:1-12)
"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."
Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wiayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, “Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, “Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Doa Malam
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, berilah kirana kami kekuatan Roh-Mu, agar berani mempertaruhkan nyawa memberi kesaksian tentang cinta kasih Putra-Mu, yang mengorbankan hidup-Nya demi keselamatan kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar