Minggu, 05 Agustus 2018
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Minggu, 05 Agustus 2018
Hari Minggu Biasa XVIII
Keluaran (16:2-4.12-15)
(Mzm 78:3.4bc.23-24.25.54; Ul:lh. 24b)
Efesus (4:17.20-24)
Yohanes (6:24-35)
"Venite - Datanglah!"
Pernyataan "Aku adalah roti hidup" yang mengundang kita untuk datang kepadaNya, adalah nubuat pertama dari 7 nubuat "Aku adalah" dalam Injil Yohanes (Bdk: “Bulan Bintang Matahari”, Kanisius, RJK).
Pernyataan ini memberitahukan kita bahwa Kristus adalah makanan yang memelihara jiwa (Yoh 6:53).
Adapun 6 pernyataan lainnya adl:
"terang dunia" (Yoh 8:12),
"pintu" (Yoh 10:9),
"gembala baik" (Yoh 10:11,14),
"kebangkitan+hidup" (Yoh 11:25),
"jalan-kebenaran-hidup" (Yoh 14:6)
dan "pokok anggur yg benar" (Yoh 15:1,5).
Indahnya, Yesus sebagai "roti hidup" berjanji akan menerima semua orang yang datang kepada-Nya.
Mereka yang datang kepada Yesus datang sebagai jawaban terhadap kasih karunia yang diberikan Allah dengan beberapa inti permenungan iman, al:
1) Bukan kehendak Allah bahwa seorang beriman jatuh dari kasih karunia (Gal 5:4) dan dengan demikian terpisah dari Allah; juga bukan kehendak-Nya jikalau ada orang binasa (2Pet 3:9) atau gagal datang kepada kebenaran dan diselamatkan (1Tim 2:4).
2) Akan tetapi, ada perbedaan besar di antara kehendak Allah yang sempurna dengan kehendak-Nya yang mengizinkan.
Dia tidak meniadakan tanggung jawab manusia untuk bertobat dan percaya sekalipun itu berarti kehendak-Nya yang sempurna tidak tercapai (Luk 19:41).
3) Keinginan Allah bahwa orang beriman akan dibangkitkan pada akhir zaman tidak membebaskan mereka dari tanggung jawab untuk menaati dan mendengarkan suara-Nya serta mengikuti-Nya (Yoh 10:27; 14:21).
Pastinya, “Semua orang yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu, dan barangsiapa datang kepadaKu ia tidak akan Kubuang”.
Yesus mau mewujudkan kehendak Bapa di dalam hidupNya dengan menerima dan menebus semua orang yang datang kepadaNya.
Misi Yesus adalah menyelamatkan semua orang. Bagaimana dengan kita?
"Makan bubur di Taman Sari - Mari menabur kasih stiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Soli Deo - Hanya bagi Tuhan “.
Medio tahun 2009-2011, saya pernah berkarya di kawasan Tanjung Priok, tepatnya di sebuah gereja tua karya Romo Mangun di pinggiran Cilincing, Jakarta Utara.
Disanalah saya bertemu dengan beberapa orang Batak (“Bersama Allah Tambah Aku Kuat”), salah satunya adalah pak Silaban-“Siap dan reLA berkorBAN”. Hari ini, kita juga diajak untuk ”SIap & reLA berkorBAN”.
Adapun 3 semangat dasar orang yang siap dan rela berkoban, antara lain:
1.Berakar pada iman:
Dalam kacamata iman, ada keyakinan dasar bahwa pengorbanan hidup adalah salah satu cara untuk datang kepada Tuhan. Bukankah tepat juga kata orang Jawa, “jer basuki mawa beya-“keberhasilan” kita diperoleh dengan pengorbanan?
Hari ini, dikatakan juga bahwa barangsiapa yang datang kepadaNya tidak akan dibuang tapi dianugerahi hidup kekal. Itulah janji iman Kristus, “Sang Roti Hidup” yang juga telah banyak berkorban untuk kita dan sekaligus mendasari setiap pengorbanan hidup kita. Karena itu jangan takut, percayalah selalu pada berkat Tuhan walaupun banyak "pengorbanan": hambatan dan kekecewaan yang mesti kita alami dan jalani.
2. Bertumbuh pada harapan:
Harapan akan adanya kebangkitan dan kehidupan kekal juga mengobarkan semangat kita untuk lebih berani bersikap “magis”, optimal mengorbankan diri (waktu-tenaga-pikiran-dana dll) demi semakin terwujudnya “pacem in terris pacem in cordis-damai di bumi damai di hati“.
Selain itu, bukankah "Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara" - manusia hidup di dunia harus terus mengusahakan keselamatan-kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak: "Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendakKu, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku".
3. Berbuah pada kasih:
Orang yang siap dan rela berkorban pastinya berguna bagi yang lain. Tepatlah orang Jawa mengatakan, “Urip Iku Urup - Hidup itu Nyala”. Bukankah hidup orang beriman itu seharusnya memberi manfaat bagi orang lain?
Seperti Kristus yang berguna bagi hidup banyak orang dengan rela menjadi pribadi ekaristis, yang siap dipilih-diberkati-dipecah dan dibagi-bagi, semoga kita juga siap berguna bagi yang lain, dengan setia memaknai dan menghidupi makna “ekaristi” (Elok KArena kRIStus ada di hatI) dalam setiap kata dan warta tindakan nyata kita.
“Ada kelinci naik pohon jati - Hiduplah suci dengan sepenuh hati”
B.
"Deo vindice - Tuhan sebagai pelindung kita!"
Inilah motto Konfederasi Amerika yang juga merupakan salah satu pesan pokok hari ini: "Kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Jelasnya, Tuhan datang sebagai "Sang Pelindung", yang siap dan sigap menjaga dan memperhatikan suka-duka dan pergulat-geliatan setiap orang beriman.
Adapun, Ia menjanjikan kehidupan kekal dan kebangkitan jika kita memiliki dua hal yang mendasar, yakni:
1."Melihat Tuhan":
Kita diajak untuk selalu datang dan melihat kepadaNya dalam doa dan karya, mengalami perjumpaan, entah lewat perjumpaan personal dalam ruang doa maupun perjumpaan sosial lewat sesama yang kita jumpai setiap harinya. Bukankah tepat kalau Nouwen juga pernah berkata: "Ecce homo et Deus est-Lihatlah manusia dan kamu akan melihat Tuhan!"
2."Percaya pada Tuhan":
Percaya kepada Nya identik dengan iman. Dengan kata lain: Kita diajak untuk menjadi orang yang benar benar beriman. Orang dapat mengaku sebagai orang beriman dan tahu banyak tentang iman tapi kadang tidak benar-benar beriman karena mudah kuatir dan getir, berdosa dan tidak dewasa karena hanyut dan larut pada kelekatan dunia yang tak teratur sehingga sulit membiarkan Allah yang berkarya.
Disinilah kita diajak untuk menanggalkan kesombongan dan mulai belajar untuk setia tinggal dalam kerendahan hati yang hening (solitude) untuk menemukan kepasrahan dan kepercayaan sejati kepada Allah karena sejatinya iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr 11:1).
"Ada Johan di Gunung Sahari - Lihatlah kebaikan Tuhan setiap hari."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar