Ads 468x60px

Rabu, 12 September 2018

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Rabu, 12 September 2018
Hari Biasa Pekan XXIII
1 Korintus (7:25-31)
(Mzm 45:11-12.14-15.16-17)
Lukas (6:20-26)
"Beati - Berbahagialah!"
Inilah pokok pewartaan iman ilahi hari ini:
"Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah."
"Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan." "Berbahagialah, hai kamu yg sekarang ini menangis karena kamu akan tertawa". "Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat."
Mereka yang disapa berbahagia adalah mereka yang "kecil", yang tampak dalam 4 tipologi, antara lain:
1.Orang miskin.
Orang miskin (Yun: ptöchós) dalam bahasa Yahudi disebut anî (‘ânâh: bergantung pada orang lain), yang membentuk kata ‘anaw', orang kecil, bersahaja dan saleh. Tuhan hadir sebagai "Tuhan yang mencintai orang kecil dan sederhana", karena hidup sederhana menjadikan orang lebih mudah terbuka dan selalu mengandalkan penyelenggaraan ilahi sehingga memiliki kerajaan Allah.
2.Orang yang lapar.
Kelaparan adalah konsekuensi dari kemiskinan. Disinilah, Tuhan hadir sebagai "Tuhan yang maha mengenyangkan", karena mereka yang lapar akan dipuaskan, diikutkan dalam perjamuan yang memuaskan (Yes 25:6) dan tidak akan merasa lapar lagi (Yes 49:10.13; Yeh 34:29).
3.Orang yang menangis.
Ia menjanjikan "sukacita mesianis", dimana mereka yang menangis akan tertawa (Mzm 126,2).Tuhan hadir sebagai "Tuhan yang maha mengubah", duka menjadi sukacita, airmata menjadi mata air.
4.Orang yang tertindas.
Ia menjanjikan penghiburan yang sejati bagi setiap orang yang "teraniaya", dibenci-dikucilkan-dicela-ditolak karena nama Tuhan. Ia hadir sebagai "Tuhan yang maha penghibur."
Indah dan adil-nya, ternyata disamping mengucapkan "berkat/perhatian" kepada orang kecil: "miskin, lapar, menangis dan dianiaya", Yesus juga mengucapkan "kutuk/peringatan" kepada orang yang "besar": kaya-kenyang-tertawa- suka dipuja-puji.
Jelaslah, Tuhan disini hadir sebagai Tuhan yg mempunyai 3 cita rasa, yakni Tuhan yg esa, kuasa dan berbelarasa, yang memiliki keberpihakan dan keterlibatan pada orang kecil yang miskin-lapar-menangis-teraniaya
Bagaimana dengan kita? Selamat bersaksi dan selamat ber-interupsi.
"Ada bedil di atas loyang - Tuhan itu adil dan berlimpah kasih sayang."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Kutipan Teks Misa.
“Allah telah mendirikan Gereja seperti pelabuhan di tepi laut, agar kamu dapat berlindung dari pusaran kekhawatiran dan menemukan kedamaian dan ketenangan” – St. Yohanes Krisostomus
“Tanpa Ekaristi Kudus tidak ada kebahagiaan di dunia ini; tidak ada yang menopang hidup. Ketika kita menerima Komuni Kudus, kita menerima kegembiraan dan kebahagiaan kita. Allah yang baik, berkenan memberikan diri-Nya sendiri bagi kita dalam Sakramen Cinta kasih-Nya. Ia memberikan kepada kita kerinduan yang hebat dan besar dan hanya Dia sendiri dapat memuaskannya. Di hadapan Sakramen yang indah ini, kita laksana seorang yang hampir mati kehausan dan tiba di tepi sungai – dia hanya perlu menundukkan kepalanya saja; seperti seorang yang tetap miskin dekat dengan harta karun yang besar – dia hanya perlu mengulurkan tangannya saja. Dia yang menerima Komuni kehilangan dirinya di dalam Allah, seperti setitik air di dalam lautan. Mereka tidak dapat dipisahkan lagi.” — St. Yohanes Maria Vianney
Antifon Pembuka (Luk 6:20)
Berbahagialah orang yang miskin karena merekalah yang empunya Kerajaan Allah.
Doa Pembuka
Ya Allah, kami bersyukur karena melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menyampaikan Sabda Bahagia kepada kami yang miskin dan lemah ini. Semoga, Sabda Putra-Mu itu menjadikan kami kaya akan belas kasih dan perhatian kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan menderita. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (7:25-31)
"Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seseorang."
Saudara-saudara, mengenai para gadis aku tidak mendapat suatu perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercaya berkat rahmat yang telah kuterima dari Tuhan. Aku berpendapat bahwa mengingat zaman darurat sekarang ini baiklah orang tetap dalam keadaannya. Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seorang. Tetapi kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi, orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani, dan aku mau menghindarkan kalian dari kesusahan itu. Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan: Waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini: mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri; dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli. Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu.
Ayat. (Mzm 45:11-12.14-15.16-17)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
2. Keindahan belaka puteri raja itu, pakaiannya bersulamkan emas. Dengan pakaian bersulam berwarna-warni ia dibawa kepada raja; anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya, yang didatangkan untuk dia.
3. Dengan sukacita dan sorak sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja. Para leluhurmu akan diganti oleh anak-anakmu nanti; mereka akan kauangkat menjadi pembesar di seluruh bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 6:23ab)
Bersukacitalah dan bergembiralah, karena besarlah upahmu di surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:20-26)
"Berbahagialah orang yang miskin, celakalah orang yang kaya."
Pada waktu itu Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata, “Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak. Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan. Celakalah kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar. Celakalah kalian, yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis. Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Injil Lukas hendak berbicara kepada orang yang miskin, yakni orang yang kekurangan material, orang yang tak bisa mencukupi kebutuhan hidup, paling-paling pas-pasan saja. Tetapi Injil juga berbicara kepada orang berkepunyaan, orang yang berkelebihan, orang yang tak merasakan kekurangan. Kepada yang miskin dikatakan bahwa mereka tak dilupakan Kerajaan Allah, mereka itu malah boleh merasa empunya Kerajaan Allah. Kepada orang kaya tidak dikatakan kalian tak memiliki Kerajaan Allah. Namun kehidupan mereka itu kiranya tak ada artinya ("celakalah....") bila mereka sudah puas dan merasa aman dengan kelimpahan mereka. Wartanya apa? Yesus tidak menjajakan kemiskinan sebagai keutamaan dan mencerca kekayaan sebagai sumber laknat. Orang bisa sombong dan sukses dan bersukaria secara berlebihan dan dalam kegagalan bisa merasa terpukul sampai putus asa, karena orang terpaku pada yang dilihat dan dialami sekarang ini. Ia lupa bahwa masih ada takdir yang tidak terelakkan dan hidup yang akan datang. Sabda bahagia hendaknya juga menjadikan kita makin sadar akan pentingnya mengembangkan semangat solider. Orang Kristen perlu belajar menjembatani jurang pemisah yang makin menganga antara kaya-miskin, kenyang-lapar, terkenal-terlupakan.
Antifon Komuni (Luk 16:20)
Berbahagialah kalian yang miskin, sebab milik-Mulah Kerajaan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar