HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Selasa 11 September 2018
Hari Biasa Pekan XXIII
1 Korintus (6:1-11)
(Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
Lukas (6:12-19)
"Discipulus - Pemuridan"
Bersama dengan maraknya gerakan disiplin nasional di negeri kita yang sedang carut marut ini, inilah nuansa khas yang melekat pada diri para murid yang kerap disebut "disciple" dan bukan "student."
Dari sinilah juga sebenarnya muncul kata yang kerap kita dengar, yakni "disiplin". Dengan kata lain: sikap "disiplin" sangat dekat dengan dimensi pemuridan ala Yesus.
Nah, bersama dengan teladan Yesus dengan "kabinet kerjanya " atau bilangan 12 rasul, kita bisa melihat tiga hal baik yang diteladankanNya supaya kita menjadi murid yang benar benar disiplin, antara lain:
1. Intimitas.
Sebelum memutuskan pilihan, Yesus ber-"intimitas cum Deo", berdoa semalam-malaman kepada BapaNya. Ia menjalin relasi intensif dengan BapaNya.
2. Kolegialitas.
Ia tidak bekerja sendirian, tapi bekerja bersama dengan yang lainnya, yang berangkat dari aneka latar belakang.
Adapun 12 "disciple" (sebagai pengganti "12 suku israel"), yang termasuk dalam "kabinet kerja Yesus", antara lain : Simon Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus dan Simon orang Zelot, Yudas anak Yakobus dan Yudas Iskariot.
3. Responsibilitas.
Setiap pilihan mengandung sebuah tanggung jawab ("respons & ability: kemampuan untuk me-respons"). Yesus-pun memilih dengan sadar dan siap menerima aneka karakter dan paramater muridNya: Petrus yang bergelora, Thomas yang skeptis sampai Yudas yang berkhianat.
Yang pasti, bukankah diantara "B" (birth/kelahiran) dan "D" (death/kematian) terdapat "C" (choice/pilihan). Bukankah di setiap "choice/pilihan" terdapat "change/perubahan" dan "chance/kesempatan". Pilihlah cintamu dan cintailah pilihanmu!
"Ada Mba Karsih ada Mas Galih - Jadilah orang yang selalu bersih dan terpilih."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Oremus - Marilah berdoa!"
Inilah ajakan setiap imam dalam membuka dan mengakhiri misa kudus. Inilah juga yang selalu dibuat Yesus pada awal dan akhir karyaNya.
Mengacu pada bacaan injil hari ini, Yesus ke bukit untuk berdoa semalam-malaman. Ia menjadi pribadi yang integral/utuh dan penuh.
Pada malam hari, Ia berdoa ("ora", menjadi "pendoa/prayer"). Pada siang hari, Ia bekerja ("labora", menjadi "pengajar/teacher dan penyembuh/healer").
Pastinya, Yesus menjadi orang yang seimbang, karena di tengah kesibukan karya, Ia selalu meluangkan waktu untuk berdoa, ber-"intimitas cum Deo", khususnya pada saat-saat hendak mengambil keputusan penting dengan 3 keutamaan yang diwartakanNya, pada kita, antara lain:
1.Ketekunan.
DoaNya yang penuh-utuh dan bersungguh-sungguh semalam suntuk itu menghasilkan sesuatu yang luar biasa (Yak 5:16). Kitapun juga diajak untuk bertekun dalam doa (Bdk: Roma 12:12) karena doa sejatinya adalah relasi, tidak melulu berbentuk permohonan tapi juga bisa berupa syukur/pujian.
De facto, kita kerap menjadi orang yang "sibuk untuk Tuhan", tapi lupa "sibuk dengan Tuhan," bukan? "PUSH"-"Pray Until Something Happened."
2.Kebersamaan.
Setelah bertekun dalam doa, Yesus memilih ke-12 orang untuk menjadi muridNya ("murid": disciple" bukan "student", Lat: discipulus: disiplin).
Ia tidak ber-"single fighter"dan tidak menjadi "one man show", tapi Ia selalu melibatkan semakin banyak orang lain sebagai "rekan/mitra sekerja." Inilah pentingnya sebuah komunitas yang saling menguatkan dan memberdayakan, bukannya saling menjatuhkan/memperdayakan.
3. Keselamatan.
Ia menjadi "syalom" yang hidup. Ia mengusir banyak roh jahat serta menyembuhkan banyak orang sakit (Luk 6:17-19). Ia juga mengajar dan menyampaikan khotbahNya dengan tulus dan kudus (Luk 6:20-49).
Ia menawarkan keselamatan yang paripurna dengan cara-cara hidup yang sederhana dan bersahaja. Bagaimana dengan kita?
"Buah srikaya banyak di dahan - Mari berkarya dalam nama Tuhan."
B.
“Temet nosce - Kenalilah dirimu sendiri.”
Hari ini, Yesus mengajak kita mengenali diri sebagai para murid yang telah dipanggil dan dipilihNya.
Adapun tiga jenis “relasi” dasar yang mesti dibangun supaya kita semakin mengenali diri sebagai para murid yang telah dipanggil dan dipilihNya, al:
1. Berdoa:
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ia mengajak kita “alone with God” dengan berdoa”, mengalami “intimitas cum Deo”, sehingga kita memiliki relasi dengan Allah secara pribadi.
Yang pasti, dalam sebuah doa adalah lebih baik mempunyai hati tanpa kata-kata, daripada kata-kata tanpa hati, karena orang yang selalu berdoa tidak selalu memikirkan doa yang dilakukannya melainkan memikirkan Allah yang menjadi tujuan doanya: “Yesus, datanglah ke hatiku, berdoalah denganku, berdoalah didalamku – agar aku bisa belajar dari-Mu cara untuk berdoa.”
2. Bersaudara:
“Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya dan memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul.
Beberapa diantaranya: Ia memanggil serta memilih Simon dan Andreas saudaranya, Yakobus dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus sahabatnya, bahkan ada tiga nama yang sama dalam bilangan dua belas rasul: Ada Simon (Petrus) dan Simon (orang Zelot), ada Yakobus (Alfeus) dan Yakobus (Zebedeus), ada Yudas (Tadeus) dan Yudas (Iskariot).
Dkl: Ia mengajak kita untuk “bersaudara”, memiliki relasi hangat dengan keluarga dan kerabat dekat kita dengan penuh rasa syukur karena hidup itu kadang ibarat es krim. Nikmatilah dengan penuh rasa syukur sebelum cair.
3. Berkarya:
“Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar murid-murid-Nya dan banyak orang lain .... Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka: juga mereka yang kerasukan roh-roh jahat mendapat kesembuhan. “
Hal inilah yang dikerjakan Yesus menjelang siang sampai sore hari, Ia berkarya dan melayani banyak orang. Ia mengajarkan kebaikan, menyembuhkan pelbagai kelemahan dan membebaskan dengan mengusir pelbagai setan dan roh jahat.
Kitapun diajak untuk terus berkarya secara utuh dan penuh untuk saling mengajarkan kebaikan, saling menyembuhkan kelemahan dan saling memberikan pembebasan dari plbagai bentuk kejahatan: Kita hidup dengan apa yang kita peroleh, namun kita memperoleh kehidupan dengan apa yang kita beri, bukan? Ecce ego quia vocasti me! Inilah aku, sebab Engkau telah memanggilku!
“Cari jalan di kota Tarsus - Mari terus berjalan bersama Yesus.”
C.
Kutipan Teks Misa
Selasa, 11 September 2018
Hari Biasa Pekan XXIII
“Janganlah mencintai dunia atau pun barang-barang duniawi, sebab dunia ini akan segera berlalu” (St. Nikolaus Tolentino)
Bagaimana kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Kitab Suci adalah satu sejauh Sabda Allah itu satu. Rencana penyelamatan Allah itu satu, dan inspirasi ilahi dari kedua Perjanjian itu juga satu. Perjanjian Lama mempersiapkan yang Baru dan Perjanjian Baru menyempurnakan yang Lama, keduanya saling menerangkan satu sama lain. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 23)
Antifon Pembuka (Mzm 149:1)
Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaat orang-orang saleh!
Doa Pembuka
Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu. Engkau juga mengutus kami sebagai pewarta Kabar Gembira. Berilah kami kekuatan untuk menunaikan tugas kami dengan setia dan gembira serta penuh cinta kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Dalam hidup dengan banyak orang, perselisihan tidak bisa dihindari. Akan tetapi, keadilan haruslah diutamakan. Keadilan diperoleh dalam diri orang yang hidup dalam iman.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (6:1-11)
"Saudara yang satu menuntut keadilan terhadap saudara yang lain, justru pada orang yang tidak beriman!"
Saudara-saudara, jika di antara kalian ada perselisihan, apakah salah satu pihak sampai hati mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar dan bukan pada orang-orang kudus? Atau tidak tahukah kalian bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tanganmu, tidakkah kalian sanggup mengurus perkara-perkara yang tidak berarti? Tidak tahukah kalian, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari! Meskipun demikian, jika kalian harus mengurus perkara-perkara biasa, urusan itu kalian serahkan kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat! Hal ini kukatakan untuk membuat kalian malu. Tidak adakah di antaramu seorang yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara saudaranya? Adakah saudara yang satu menuntut keadilan terhadap saudara yang lain, justru pada orang yang tidak beriman! Adanya perkara di antaramu saja, antara seorang saudara terhadap saudara yang lain, telah merupakan kekalahan bagimu. Mengapa kalian tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapa kalian tidak lebih suka dirugikan? Sebaliknya kalian sendiri melakukan ketidakadilan, kalian sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kalian lakukan terhadap saudara-saudaramu sendiri. Atau tidak tahukah kalian, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Dan beberapa orang di antara kalian dahulu demikianlah adanya. Tetapi kalian telah memberi dirimu disucikan, kalian telah dikuduskan, kalian telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada di dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah, dan buahmu tinggal tetap.
Bagi Yesus, doa adalah dasar mengambil keputusan. Karena itu, setelah berdoa kepada Bapa-Nya, Ia memanggil dan memilih rasul-rasul-Nya. Mereka dipilih untuk menyertai-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:12-19)
"Semalam-malaman Yesus berdoa. Lalu Ia memilih dua belas orang, yang disebut-Nya rasul."
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya dan memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Andreas, saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang kerasukan roh-roh jahat mendapat kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, sebab dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Berdoa membantu kita dalam memutuskan segala hal, sehingga keputusan yang diambil tidak menyesatkan. Dengan berdoa, kita mau melibatkan Tuhan dalam hidup sekaligus bersedia menerima bimbingan-Nya. Tentu bimbingan Tuhan mengarahkan kita kepada jalan yang benar dan tidak akan membuat kita menjadi sesat. Lalu, bagaimana dengan orang yang berdoa dan masih sesat? Mengapa bisa demikian (sesat)?
Antifon Komuni (Yoh 15:6)
Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah dan buahmu tinggal tetap.
Doa Malam
Tuhan Yesus, semalam-malaman Engkau berdoa kepada Bapa. Terima kasih, ya Yesus, Engkau memberi teladan kepada kami untuk selalu menjalin relasi yang akrab dengan Bapa di surga, selalu berdoa sebelum mengambil sebuah keputusan penting dalam hidup kami. Amin.
HARAPAN IMAN KASIH.
Selasa 11 September 2018
Hari Biasa Pekan XXIII
1 Korintus (6:1-11)
(Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
Lukas (6:12-19)
"Discipulus - Pemuridan"
Bersama dengan maraknya gerakan disiplin nasional di negeri kita yang sedang carut marut ini, inilah nuansa khas yang melekat pada diri para murid yang kerap disebut "disciple" dan bukan "student."
Dari sinilah juga sebenarnya muncul kata yang kerap kita dengar, yakni "disiplin". Dengan kata lain: sikap "disiplin" sangat dekat dengan dimensi pemuridan ala Yesus.
Nah, bersama dengan teladan Yesus dengan "kabinet kerjanya " atau bilangan 12 rasul, kita bisa melihat tiga hal baik yang diteladankanNya supaya kita menjadi murid yang benar benar disiplin, antara lain:
1. Intimitas.
Sebelum memutuskan pilihan, Yesus ber-"intimitas cum Deo", berdoa semalam-malaman kepada BapaNya. Ia menjalin relasi intensif dengan BapaNya.
2. Kolegialitas.
Ia tidak bekerja sendirian, tapi bekerja bersama dengan yang lainnya, yang berangkat dari aneka latar belakang.
Adapun 12 "disciple" (sebagai pengganti "12 suku israel"), yang termasuk dalam "kabinet kerja Yesus", antara lain : Simon Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus dan Simon orang Zelot, Yudas anak Yakobus dan Yudas Iskariot.
3. Responsibilitas.
Setiap pilihan mengandung sebuah tanggung jawab ("respons & ability: kemampuan untuk me-respons"). Yesus-pun memilih dengan sadar dan siap menerima aneka karakter dan paramater muridNya: Petrus yang bergelora, Thomas yang skeptis sampai Yudas yang berkhianat.
Yang pasti, bukankah diantara "B" (birth/kelahiran) dan "D" (death/kematian) terdapat "C" (choice/pilihan). Bukankah di setiap "choice/pilihan" terdapat "change/perubahan" dan "chance/kesempatan". Pilihlah cintamu dan cintailah pilihanmu!
"Ada Mba Karsih ada Mas Galih - Jadilah orang yang selalu bersih dan terpilih."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Oremus - Marilah berdoa!"
Inilah ajakan setiap imam dalam membuka dan mengakhiri misa kudus. Inilah juga yang selalu dibuat Yesus pada awal dan akhir karyaNya.
Mengacu pada bacaan injil hari ini, Yesus ke bukit untuk berdoa semalam-malaman. Ia menjadi pribadi yang integral/utuh dan penuh.
Pada malam hari, Ia berdoa ("ora", menjadi "pendoa/prayer"). Pada siang hari, Ia bekerja ("labora", menjadi "pengajar/teacher dan penyembuh/healer").
Pastinya, Yesus menjadi orang yang seimbang, karena di tengah kesibukan karya, Ia selalu meluangkan waktu untuk berdoa, ber-"intimitas cum Deo", khususnya pada saat-saat hendak mengambil keputusan penting dengan 3 keutamaan yang diwartakanNya, pada kita, antara lain:
1.Ketekunan.
DoaNya yang penuh-utuh dan bersungguh-sungguh semalam suntuk itu menghasilkan sesuatu yang luar biasa (Yak 5:16). Kitapun juga diajak untuk bertekun dalam doa (Bdk: Roma 12:12) karena doa sejatinya adalah relasi, tidak melulu berbentuk permohonan tapi juga bisa berupa syukur/pujian.
De facto, kita kerap menjadi orang yang "sibuk untuk Tuhan", tapi lupa "sibuk dengan Tuhan," bukan? "PUSH"-"Pray Until Something Happened."
2.Kebersamaan.
Setelah bertekun dalam doa, Yesus memilih ke-12 orang untuk menjadi muridNya ("murid": disciple" bukan "student", Lat: discipulus: disiplin).
Ia tidak ber-"single fighter"dan tidak menjadi "one man show", tapi Ia selalu melibatkan semakin banyak orang lain sebagai "rekan/mitra sekerja." Inilah pentingnya sebuah komunitas yang saling menguatkan dan memberdayakan, bukannya saling menjatuhkan/memperdayakan.
3. Keselamatan.
Ia menjadi "syalom" yang hidup. Ia mengusir banyak roh jahat serta menyembuhkan banyak orang sakit (Luk 6:17-19). Ia juga mengajar dan menyampaikan khotbahNya dengan tulus dan kudus (Luk 6:20-49).
Ia menawarkan keselamatan yang paripurna dengan cara-cara hidup yang sederhana dan bersahaja. Bagaimana dengan kita?
"Buah srikaya banyak di dahan - Mari berkarya dalam nama Tuhan."
B.
“Temet nosce - Kenalilah dirimu sendiri.”
Hari ini, Yesus mengajak kita mengenali diri sebagai para murid yang telah dipanggil dan dipilihNya.
Adapun tiga jenis “relasi” dasar yang mesti dibangun supaya kita semakin mengenali diri sebagai para murid yang telah dipanggil dan dipilihNya, al:
1. Berdoa:
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ia mengajak kita “alone with God” dengan berdoa”, mengalami “intimitas cum Deo”, sehingga kita memiliki relasi dengan Allah secara pribadi.
Yang pasti, dalam sebuah doa adalah lebih baik mempunyai hati tanpa kata-kata, daripada kata-kata tanpa hati, karena orang yang selalu berdoa tidak selalu memikirkan doa yang dilakukannya melainkan memikirkan Allah yang menjadi tujuan doanya: “Yesus, datanglah ke hatiku, berdoalah denganku, berdoalah didalamku – agar aku bisa belajar dari-Mu cara untuk berdoa.”
2. Bersaudara:
“Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya dan memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul.
Beberapa diantaranya: Ia memanggil serta memilih Simon dan Andreas saudaranya, Yakobus dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus sahabatnya, bahkan ada tiga nama yang sama dalam bilangan dua belas rasul: Ada Simon (Petrus) dan Simon (orang Zelot), ada Yakobus (Alfeus) dan Yakobus (Zebedeus), ada Yudas (Tadeus) dan Yudas (Iskariot).
Dkl: Ia mengajak kita untuk “bersaudara”, memiliki relasi hangat dengan keluarga dan kerabat dekat kita dengan penuh rasa syukur karena hidup itu kadang ibarat es krim. Nikmatilah dengan penuh rasa syukur sebelum cair.
3. Berkarya:
“Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar murid-murid-Nya dan banyak orang lain .... Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka: juga mereka yang kerasukan roh-roh jahat mendapat kesembuhan. “
Hal inilah yang dikerjakan Yesus menjelang siang sampai sore hari, Ia berkarya dan melayani banyak orang. Ia mengajarkan kebaikan, menyembuhkan pelbagai kelemahan dan membebaskan dengan mengusir pelbagai setan dan roh jahat.
Kitapun diajak untuk terus berkarya secara utuh dan penuh untuk saling mengajarkan kebaikan, saling menyembuhkan kelemahan dan saling memberikan pembebasan dari plbagai bentuk kejahatan: Kita hidup dengan apa yang kita peroleh, namun kita memperoleh kehidupan dengan apa yang kita beri, bukan? Ecce ego quia vocasti me! Inilah aku, sebab Engkau telah memanggilku!
“Cari jalan di kota Tarsus - Mari terus berjalan bersama Yesus.”
C.
Kutipan Teks Misa
Selasa, 11 September 2018
Hari Biasa Pekan XXIII
“Janganlah mencintai dunia atau pun barang-barang duniawi, sebab dunia ini akan segera berlalu” (St. Nikolaus Tolentino)
Bagaimana kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Kitab Suci adalah satu sejauh Sabda Allah itu satu. Rencana penyelamatan Allah itu satu, dan inspirasi ilahi dari kedua Perjanjian itu juga satu. Perjanjian Lama mempersiapkan yang Baru dan Perjanjian Baru menyempurnakan yang Lama, keduanya saling menerangkan satu sama lain. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 23)
Antifon Pembuka (Mzm 149:1)
Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaat orang-orang saleh!
Doa Pembuka
Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu. Engkau juga mengutus kami sebagai pewarta Kabar Gembira. Berilah kami kekuatan untuk menunaikan tugas kami dengan setia dan gembira serta penuh cinta kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Dalam hidup dengan banyak orang, perselisihan tidak bisa dihindari. Akan tetapi, keadilan haruslah diutamakan. Keadilan diperoleh dalam diri orang yang hidup dalam iman.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (6:1-11)
"Saudara yang satu menuntut keadilan terhadap saudara yang lain, justru pada orang yang tidak beriman!"
Saudara-saudara, jika di antara kalian ada perselisihan, apakah salah satu pihak sampai hati mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar dan bukan pada orang-orang kudus? Atau tidak tahukah kalian bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tanganmu, tidakkah kalian sanggup mengurus perkara-perkara yang tidak berarti? Tidak tahukah kalian, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari! Meskipun demikian, jika kalian harus mengurus perkara-perkara biasa, urusan itu kalian serahkan kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat! Hal ini kukatakan untuk membuat kalian malu. Tidak adakah di antaramu seorang yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara saudaranya? Adakah saudara yang satu menuntut keadilan terhadap saudara yang lain, justru pada orang yang tidak beriman! Adanya perkara di antaramu saja, antara seorang saudara terhadap saudara yang lain, telah merupakan kekalahan bagimu. Mengapa kalian tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapa kalian tidak lebih suka dirugikan? Sebaliknya kalian sendiri melakukan ketidakadilan, kalian sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kalian lakukan terhadap saudara-saudaramu sendiri. Atau tidak tahukah kalian, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Dan beberapa orang di antara kalian dahulu demikianlah adanya. Tetapi kalian telah memberi dirimu disucikan, kalian telah dikuduskan, kalian telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada di dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah, dan buahmu tinggal tetap.
Bagi Yesus, doa adalah dasar mengambil keputusan. Karena itu, setelah berdoa kepada Bapa-Nya, Ia memanggil dan memilih rasul-rasul-Nya. Mereka dipilih untuk menyertai-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:12-19)
"Semalam-malaman Yesus berdoa. Lalu Ia memilih dua belas orang, yang disebut-Nya rasul."
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya dan memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Andreas, saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang kerasukan roh-roh jahat mendapat kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, sebab dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Berdoa membantu kita dalam memutuskan segala hal, sehingga keputusan yang diambil tidak menyesatkan. Dengan berdoa, kita mau melibatkan Tuhan dalam hidup sekaligus bersedia menerima bimbingan-Nya. Tentu bimbingan Tuhan mengarahkan kita kepada jalan yang benar dan tidak akan membuat kita menjadi sesat. Lalu, bagaimana dengan orang yang berdoa dan masih sesat? Mengapa bisa demikian (sesat)?
Antifon Komuni (Yoh 15:6)
Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah dan buahmu tinggal tetap.
Doa Malam
Tuhan Yesus, semalam-malaman Engkau berdoa kepada Bapa. Terima kasih, ya Yesus, Engkau memberi teladan kepada kami untuk selalu menjalin relasi yang akrab dengan Bapa di surga, selalu berdoa sebelum mengambil sebuah keputusan penting dalam hidup kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar