Ads 468x60px

Sabtu, 01 September 2018

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 01 September 2018
Hari Biasa Pekan XXI
1 Korintus (1Kor 1:26-31)
(Mzm 33:12-13.18-19.20-21)
Matius (25:14-30)
"Regnum Tuum - KerajaanMu."
KerajaanMu yang dimaksud disini adalah Kerajaan Allah yang memberikan/mempercayakan "hartanya" berupa talenta kepada kita masing-masing.
Secara sederhana, "talenta" itu mengandung 3 ajakan kebaikan, antara lain:
1. TA - burkan iman.
Mengacu pada bacaan hari ini, jelas bahwa hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan harta/talentanya kepada mereka.
Dengan kata lain :
TUHAN yang mempercayakan 'hartanya' itu sungguh mengajak kita untuk terus menaburkan iman.
2. LEN - yapkan setan.
Ia menganugerahkan talenta kepada kita bukan supaya kita menjadi orang yang jahat dan malas tapi menjadi orang yang baik dan rajin, yang selalu memelihara dan menumbuh-kembangkan talenta dengan pola "tts" - "tekun-tanggung jawab dan setia."
3. TA - kutlah akan Tuhan.
Perumpamaan tentang talenta juga mengingatkan kita bahwa tempat dan pelayanan kita di surga akan ditentukan oleh kesetiaan dalam kehidupan dan pelayanan kita di bumi (bdk. Mat 25:29).
Talenta sendiri bisa melambangkan semua kemampuan, waktu, sumber daya dan kesempatan kita untuk melayani Allah ketika masih hidup. Hal-hal ini akan dianggap oleh Allah sebagai sesuatu yang dipercayakan kepada kita dan kita bertanggung jawab untuk mengelolanya dengan sebijaksana mungkin.
Dengan kata lain:
Kedudukan dan warisan di surga akan sebanding dengan pengabdian kita sekarang kepada Allah di dunia (Luk 22:24-30).
"Dari Jakarta ke Surabaya - Kembangkanlah talenta agar hidup semakin bercahaya."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Adveniat - Datanglah!"
Inilah salah satu seruan iman supaya Tuhan datang dan merajai hidup kita setiap harinya.
Adapun, dalam Injil hari ini Yesus menceritakan perumpamaan tentang tuan rumah yang datang dan menitipkan talenta kepada hamba-hambanya.
Inilah perumpamaan yang datang terakhir dalam injil Matius dimana Tuhan hadir sebagai tuan rumah dan kita sebagai hamba-hamba yang diberikan kepercayaan olehNya.
Ada beberapa kearifan yang bisa kita petik, antara lain:
1.Joyful:
Kita diajak datang dengan penuh rasa syukur karena Tuhan memberikan kita ruang dan peluang, yakni "harta" berupa aneka talenta yang bisa kita syukuri karena semata-mata ini sejatinya adalah "GIFT", hadiah/pemberian dariNYA.
2.Powerful:
Kita diajak untuk sekuat daya dan tenaga untuk mengembangkan apa yang sudah diberikanNya pada kita, tidak banyak berkeluh tapi selalu bersyukur, tidak malahan menjadi hamba yang "jahat dan malas" tapi benar-benar berjuang menjadi hamba yang "baik dan rajin," mengembangkan se-optimal mungkin setiap hal baik yang diberikanNya.
3.Fruitful:
Kita diajak untuk hidup dengan berbuah banyak kebaikan, menjadi saluran rahmat bagi semua org, tidak hanya menjadi "waduk untuk menimbun" tapi menjadi "saluran untuk mengembang dan menyalurkan" aneka rahmat ilahi kepada semakin banyak orang secara insani, sehingga kita layak masuk dalam kebahagiaan abadi bersamaNya.
"Dari Gangga ke Batanghari - Ciptakanlah surga setiap hari."
B.
“La Vita e Bella – Hidup itu indah.”
Inilah judul sinema romantis, yang dilakonkan oleh seorang Roberto Benigni. Bagi saya, hidup memang kerap terasa indah karena Tuhan banyak memberikan talenta kepada kita secara gratis (Lat: gratia, Inggr: grace).
Inilah juga yang saya bagikan ketika saya diajak untuk mendampingi para pengurus “YOS – Yayasan Oikumene Surakarta” bahwasannya ada tiga vitamin dasar yang harus kita wartakan untuk semakin menyadari dan mensyukuri aneka talenta yang diberikan Tuhan dalam hidup kita, al:
1. A: Awali dari apa yang ada
Kita diberikan talenta sesuai dengan rencana dan pilihan Tuhan sendiri, ada yang “satu talenta”, “dua talenta” bahkan ada juga yang “lima talenta”.
Mulailah selalu hidup harian kita dengan rasa syukur dan kebaikan dari apa yang sudah kita miliki karena kebaikan dalam kata-kata menghasilkan kepercayaan diri, kebaikan dalam berpikir menghasilkan kebesaran dan kebaikan dalam memberi menghasilkan cinta. Bukankah bila kita sibuk mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan, kita tak memiliki hari ini untuk slalu kita syukuri?
2. B: Bagikan sepenuh cinta
Ada yang mengatakan: “Orang bijak: banyak mendengar tp sedikit bicara. Orang sombong: sedikit mendengar tp banyak bicara, Orang bodoh: sedikit mendengar dan sedikit bicara”.
Yang pasti:
Apapun bentuk dan jumlah talenta yang Tuhan anugerahkan kepada kita, kita wajib menggunakan dan mengembangkannya. Tidak boleh hanya disimpan tapi harus dikembangkan dan inilah perbuatan hamba yang baik dan setia!
Ya, kalau umur kita dihabiskan untuk mengumpulkan saja, kapan kita mempergunakan apa yang kita kumpulkan? Ingatlah bahwa kamu mungkin dapat dikenal dari apa yang kamu perbuat, namun kamu hanya akan dicintai dari apa yg kamu berikan
3. C: Cinta Tuhan yang akan menyempurnakannya.
Hidup kita kadang penuh kekhawatiran, padahal rasa kuatir itu seperti kursi goyang. Memberi kita sesuatu untuk dilakukan tetapi tidak membawa kita kemanapun.
Disinilah, Tuhan mengajak kita untuk menjadi hamba yang baik dan setia dengan terus mengembangkan setiap talenta diri tanpa dihantui rasa kuatir yang berlebihan.
Jelasnya, kita diajak untuk “bekerja bagaikan tak butuh uang, mencintai bagaikan tak pernah disakiti dan menari bagaikan tak seorang pun sedang menonton”. Hal ini tentunya akan lebih membuat kita berkembang secara optimal dalam Tuhan dan biarkanlah Tuhan yang ikut berkarya dan menyelenggarakannya.
“Cari pita di Taman Sari – Kembangkan talenta setiap hari.”
C.
Kutipan Teks Misa.
Sabtu, 01 September 2018
Hari Biasa Pekan XXI
Hiasilah rumahmu, kalau mau, tetapi janganlah lupakan saudaramu yang menderita. (St. Yohanes Krisostomus)
Antifon Pembuka (1Kor 1:27)
Apa yang bodoh di mata dunia dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, Engkau memilih kegilaan salib di atas kebijaksanaan insani. Semoga hal itu menandai hidup kami berkat Yesus yang telah sudi merendahkan diri serta menjadi kebenaran kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Apa yang bodoh di mata dunia, dipilih Allah. Apa yang tidak terpandang dan hina bagi dunia dipilih Allah agar manusia tidak memegahkan diri di hadapan-Nya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 1:26-31)
"Yang lemah dan tak berdaya dipilih Allah."
Saudara-saudara, coba ingatlah bagaimana keadaanmu ketika dipanggil. Menurut ukuran manusia tidak banyak di antara kalian yang bijak, tidak banyak yang berpengaruh, tidak banyak yang terpandang. Namun apa yang bodoh di mata dunia dipilih oleh Allah, untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia dipilih Allah, untuk memalukan yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan hina bagi dunia, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi Allah telah membuat kalian berada dalam Kristus Yesus, dan oleh Dia Kristus telah menjadi hikmat bagi kita. Dialah yang membenarkan, menguduskan dan menebus kita. Maka, sebagaimana tertulis dalam Kitab Suci, “Barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah dalam Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi pusaka-Nya.
Ayat. (Mzm 33:12-13.18-19.20-21)
1. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kalian saling menaruh cinta kasih, sebagaimana Aku telah menaruh cinta kasih kepadamu. Alleluya.
Talenta diberikan kepada semua orang. Ada tanggung jawab besar bagi mereka yang menerimanya. Allah menghendaki agar talenta itu berkembang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut
Matius (25:14-30)
"Karena engkau setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu."
Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberinya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan seorang yang lain lagi satu, masing-masing menurut kemampuannya. Lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama kemudian pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, ‘Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah memperoleh laba lima talenta’. Maka kata tuannya kepadanya, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hamba yang baik dan setia; engaku telah setia dalam perkara kecil. Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, ‘Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta’. Maka kata tuan itu kepadanya, “Baik sekali perbuatanmu hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Kini datang juga hamba yang menerima satu talenta dan berkata, ‘Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!’ Maka tuannya menjawab, ‘Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam. Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerima uang itu serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya, dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak punya, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sana akan ada ratap dan kertak gigi’.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Kita semua dipanggil dan diundang oleh Allah untuk memperluas Kerajaan-Nya. Tuhan melengkapi kita dengan rahmat-rahmat-Nya yang membantu kita dalam tugas tersebut. Rahmat-rahmat itulah yang dalam bacaan Injil diumpamakan dengan talenta. Setiap dari kita diberi talenta untuk dikembangkan. Mengembangkan talenta sama dengan mengembangkan Kerajaan Allah. Sebaliknya, mendiamkan talenta berarti tidak turut serta memperluas Kerajaan Allah. Bagaimanakah Anda melibatkan diri dalam memperluas Kerajaan Allah?
Antifon Komuni (Mat 25:23)
Bagus sekali, hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia dalam hal kecil, maka yang lebih besar akan kuserahkan kepadamu. Masuklah ke dalam bahagia tuanmu.
Doa Malam
Yesus yang berbelas kasih, syukur atas kasih dan penyertaan-Mu sepanjang hari ini. Semoga kami pun mampu meneladani Engkau; melakukan karya-karya belas kasih kepada sesama, khususnya mereka yang menderita dan tersingkirkan. Berkatilah juga istirahat kami di akhir pekan ini, ya Tuhan. Amin.
D.
BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2018
“MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DALAM KEMAJEMUKAN”
Tugas perutusan yang diserahkan oleh Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya belum berakhir. Ajakan untuk tetap mewartakan Injil pasti terus dikumandangkan. Para murid Kristus di mana pun mereka berada terus didorong untuk mewartakan Kabar Sukacita dalam konteks hidup mereka. Demikian juga kita. Umat Kristiani di Indonesia juga tidak ketinggalan diajak untuk tetap bersemangat dalam mewartakan Injil.
Tuhan kita Yesus Kristus lahir dan dibesarkan di benua Asia. Dan sebenarnya, selain kekristenan, agama-agama besar di dunia seperti misalnya, Yudaisme, Islam, dan Hindu, serta juga tradisi kerohanian lain, seperti, Buddha, Tao, Konghucu, Shinto, dan yang lain lagi, juga lahir di Asia. Ironi terbesar bagi kekristenan adalah bahwa meskipun kekristenan lahir di Asia, ia kembali ke benua asalnya sebagai agama asing, atau bahkan lebih buruk, agama dari mereka yang menjajah Asia, yang merupakan benua tempat kelahiran kekristenan itu sendiri. Tidak mengherankan kalau sampai sekarang ini, masih banyak orang Asia yang menganggap kekristenan sebagai agama penjajah. Gereja di Asia mengalami dampak dari situasi tersebut.
Selain situasi tersebut di atas, Gereja Asia mempunyai ciri khas tertentu. Mengapa? Karena Asia diwarnai oleh pluralisme : di bidang linguistik, etnik, politik, kultural, dan tentu saja religius. Oleh karena itu, perutusan mewartakan Kabar Sukacita di Asia mesti memperhitungkan banyak hal agar bisa dilaksanakan dan menghasilkan buah. Dengan kata lain, karya pewartaan injil harus diadakan dengan cara berdialog dengan situasi setempat. Pewartaan Injil di Asia mesti menempuh dialog rangkap tiga atau triple dialogue, yaitu dialog dengan bangsa-bangsa Asia, khususnya mereka yang miskin dan tersingkir; dialog dengan budaya-budaya Asia (kontekstualisasi dan interkulturasi), dan dialog dengan agama-agama lain (dialog antar-agama atau antar-iman).
Gereja Indonesia adalah bagian dari Gereja di Asia. Uniknya, kalau kita memperhatikan Indonesia sebenarnya boleh dipandang sebagai miniatur benua Asia. Sebagaimana benua Asia, Indonesia juga diwarnai oleh kemajemukan. Kemajemukan dari segi budaya dan dari segi agama. Selain itu, mesti diakui juga bahwa kemiskinan atau jurang antara yang miskin dan yang kaya rasanya juga menjadi masalah di Indonesia. Kalau demikian, maka tidak keliru jika dikatakan bahwa pewartaan Injil di Indonesia kiranya juga mesti memperhatikan triple dialogue ini.
Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) tahun 2018 ini mengambil tema “Mewartakan Kabar Gembira dalam Kemajemukan.” Tema BKSN 2018 ini sungguh sesuai dengan situasi Gereja Indonesia yang di satu pihak, tetap dipanggil dan didorong untuk mewartakan Kabar Sukacita; tetapi di lain pihak, hidup dalam kemajemukan, sebuah situasi yang menuntut perhatian khusus.
Dalam BKSN tahun ini kita akan merenungkan panggilan mewartakan Injil dengan memperhatikan triple dialogue ini. Berturut-turut kita akan merenungkan dialog dalam kemajemukan kaya–miskin; dialog dalam kemajemukan budaya; dan dialog dalam kemajemukan agama. Selain itu jua dipandang perlu kita merenungkan kemajemukan yang secara de facto terdapat dalam Tubuh Kristus atau Gereja sendiri.
Teks yang ditawarkan untuk pendalaman Kitab Suci dalam BKSN 2018 di masing-masing minggu adalah :
1. Mat 14:13-21 (dialog dengan kemiskinan) : Permenungan yang ditawarkan adalah bagaimana kita bisa saling berbagi dan menjadi saluran pengantara berkah Allah untuk sesama. Banyak hal nyata yang bisa dibuat untuk berbagi dengan sesama.
2. Mat 1:18-25 (dialog dengan budaya) : Permenungan yang ditawarkan adalah bagaimana kekayaan budaya sungguh-sungguh bisa dimanfaatkan untuk penyebaran dan perkembangan iman umat. Secara nyata, adanya titik temu antara gagasan dan pengharapan yang terungkap dalam aneka macam ungkapan/simbol yang terdapat dalam budaya setempat dengan pengharapan yang ditawarkan oleh kekristenan.
3. Mrk 9:38-41 (dialog dengan agama lain) : Permenungan yang ditawarkan adalah pewartaan Santo Paulus kepada orang-orang Atena. Dalam pewartaannya tidak satupun Paulus menyebut secara eksplisit teks dari kitab sucinya. Di Atena Paulus sedang mewartakan kisah alkitab yang tersembunyi. Ini strategi hebat dari Paulus. Paulus bisa memanfaatkan kekayaan tradisi filsafat Yunani sebagai dasar pewartaannya.
Mewartakan dan memberi kesaksian akan Kerajaan Allah bukan pertama-tama memperluas keanggotaan dan pengaruh melalui pembaptisan baru. Dalam konteks Gereja di Indonesia saat ini, penerapan strategi Paulus tersebut adalah dengan mengedepankan dialog antaragama sebagai salah satu alternatif niscaya yang tersedia. Dialog karya (Dialogue of Deeds), sebuah dialog dalam bentuk kerjasama dengan pihak lain dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi yang terarah pada kemajuan dan pembebasan manusia, mempunyai kesempatan cukup luas untuk dilaksanakan.
4. Yoh 17:20-23 (dialog dengan Gereja lain) : Permenungan yang ditawarkan adalah kesatuan para murid Kristus mesti bercermin pada kesatuan Bapa dan Putra. Dalam konteks Gereja Indonesia, kesatuan para murid Kristus ini sangat penting karena Kabar Sukacita mesti diwartakan dalam pluralitas gereja-gereja. Pluralitas sering kali menimbulkan polemik sehingga tidak mendukung kesatuan antara segenap umat Kristen. Oleh karena itu, dialog dengan Gereja lain layak dikedepankan meski masih banyak persoalan yang mesti diselesaikan, dari hal-hal yang bersifat praktis sampai dengan yang dogmatis. Tetapi kiranya kita tidak perlu menantikan semuanya selesai terlebih dahulu baru kita memulai sesuatu. Pada level umat beriman yang tidak banyak berurusan dengan hal-hal yang berbau teologis-dogmatis, mungkin dialog akan lebih efektif jika diarahkan pada hal-hal nyata yang bisa dikerjakan bersama dengan saudara-saudara dari Gereja lain supaya bisa terbangun bonum commune atau kebaikan bersama. Perbedaan-perbedaan yang ada baiklah dikesampingkan terlebih dulu untuk memberi tempat pada persamaan yang menghasilkan buah untuk melindungi kepentingan bersama.
Harus diakui bahwa teks-teks yang dipilih dalam BKSN 2018 ini tidak langsung jelas berkaitan dengan tema yang sedang direnungkan. Mengapa demikian? Karena tema-tema yang dibicarakan dalam masing-masing pertemuan sebenarnya merupakan refleksi kemudian yang dihasilkan dalam perjalanan Gereja atau boleh dikatakan bahwa tema-tema itu adalah tema-tema modern, kecuali misalnya tema kemiskinan. Dialog dengan kebudayaan atau dengan agama lain, bukanlah keprihatinan utama Gereja Awal. Tidak mengherankan kalau untuk tema-tema tersebut sulit atau tidak bisa ditemukan teks-teks alkitabiah yang langsung berkaitan dengan tema. (PS).
E.
MADAH HARIAN PAGI
Sabtu, 1 September 2018
O ratu kami yang mulya
Luhur tiada taranya
Engkau merangkul memangku
Tuhan Allah penciptamu.
Pintu yang ditutup Hawa
Dibuka putera bunda
Engkaupun turut berjasa
Membukakan gerbang surga.
Kami anggap tugas luhur
Untuk mengucapkan syukur
Dengan menyanyikan madah
Atas anugerah Allah.
Dimuliakanlah Bapa
Bersama Putra dan Roh-Nya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada Bunda Maria. Amin.
DOA
Ya Tuhan Allah, kami mohon: semoga hamba-hamba-Mu ini tetap sehat jiwa raganya. Jauhkanlah kedukaan di dunia dan kurniakanlah kesukaan di surga berkat bantuan Santa Perawan Maria. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
MISERICORDES SICUT PATER
MURAH HATI SEPERTI BAPA
(Luk 6,36)
1. Syukur kepada Bapa, sebab Ia baik (Mzm 135,6),
in aeternum misericordia eius (dalam kerahimanNya selamanya)
Ia menciptakan dunia dengan bijaksana,
in aeternum misericordia eius
Ia memimpin umatNya sepanjang zaman,
in aeternum misericordia eius
Ia mengampuni dan menyambut anak-anakNya (Luk 15),
in aeternum misericordia eius
2. Syukur kepada Putra, terang segala bangsa,
in aeternum misericordia eius
(dalam kerahimanNya selamanya)
Ia mengasihi kita dengan hati setia (Yoh 15,12),
in aeternum misericordia eius
Seperti telah kita terima dariNya, mari kita berikan juga pada-Nya,
in aeternum misericordia eius
Hati yang terbuka kepada mereka yang lapar dan haus (Mat 25, 31),
in aeternum misericordia eius
Murah hati seperti Bapa!
Murah hati seperti Bapa!
3. Kita memohon pada Roh Kudus tujuh karunia suci,
in aeternum misericordia eius
(dalam kerahimanNya selamanya)
Sumber segala kebaikan,
kelegaan yang termanis,
in aeternum misericordia eius
Diteguhkan olehNya, mari kita juga berikan pelipuran,
in aeternum misericordia eius
Kasih, harapan, dan sabar menanggung segala sesuatu (1 Kor 13,7)
in aeternum misericordia eius
4. Kita memohon damai dari Allah sang Raja Damai,
in aeternum misericordia eius
(dalam kerahimanNya selamanya)
Bumi menantikan kabar baik Kerajaan (Mat 24,14),
in aeternum misericordia eius
Rahmat dan sukacita bagi yang kecil lemah
in aeternum misericordia eius
Langit dan bumi yang baru (Why 21.1),
in aeternum misericordia eius
Murah hati seperti Bapa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar