Ads 468x60px

Sabtu, 18 Agustus 2018

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 18 Agustus 2018
Hari Biasa Pekan XIX
Yehezkiel (18:1-10.13b.30-32)
(Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17)
Matius (19:13-15)
"Filius Dei - Putra Allah."
Inilah salah satu gelar Yesus yang kita imani. Ia hadir sebagai pribadi yang sangat dekat dengan BapaNya seperti anak yang dekat dengan ayahnya.
Hari inipun, Gereja menegaskan dekatnya Gereja dengan anak-anak kecil, terlebih mengacu pada Philippe Aries dalam Centauries of Childhood, diyakini bahwa wajah dan hati anak adalah wajah dan hati tanpa dosa. Bahasanya hadits nabi: “setiap anak lahir dalam keadaan suci/fitrah.”
Ada beberapa hal yang bisa kita dalami lewat pesan iman tentang Gereja yang lekat dan dekat dengan anak-anak kecil, antara lain:
1."Mutu":
Orangtua adalah pendidik yang mempengaruhi mutu/kualitas anak: “Karena orangtua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak, mereka terikat kewajiban amat serius untuk mendidik anak-anak mereka. Merekalah yang harus diakui sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak- anak mereka” (GE 3, FC 36).
2."Waktu":
Orangtua harus menyediakan waktu berkualitas, baik secara efektif maupun afektif untuk anak-anak sehingga membentuk mereka menjadi pribadi yang mengenal dan mengasihi Allah. Kewajiban dan hak orang tua untuk mendidik anak-anak mereka tidak dapat seluruhnya digantikan ataupun dialihkan kepada org lain (FC 36,40).
3."Satu":
Mengacu pada bac Injil hari ini, pendidikan iman (otak watak akhlak) anak pertama-tama dilaksanakan dengan membawa anak-anak semakin bersatu dalam Tuhan.
Artinya, mengajak anak untuk ke gereja bersama dan membiasakan anak berdoa bersama, baik dalam keluarga maupun di lingkungan, mengikutsertakan mereka dalam kegiatan gerejani, menjadi sehati dg grj, "cor unum et anima una": “Biarlah anak-anak datang padaKu. Barangsiapa tidak bisa menjadi seperti anak-anak, tidak bisa masuk ke dalam Kerajaan surga!”
"Ikan louhan ikan barakuda - Jadilah anak Tuhan yg tdk bernoda."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A."Christus Regi - Kristus Raja".
Inilah nama Gereja Katedral di Ende, Flores. Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus yang hadir sebagai Raja menjelaskan tentang siapa yang terbesar dalam Kerajaan Surga" (Mat 18:1-5).
Figur seorang anak kecil dipilih Yesus untuk menyatakan siapa yang terbesar dalam KerajaanNya Sebagai anak-anak Raja, kitapun juga diajak menjadi anak raja yang berhati anak-anak (child) tapi yang tidak kekanak-kanakkan (childish).
Ada banyak hal positif yang dapat kita pelajari dari anak-anak kecil, beberapa diantaranya adalah:
1."Dekat":
Kita diajak menjadi orang beriman yang dekat dengan Allah setiap hari, tidak asing tapi akrab lewat hidup doa dan karya baik yang selalu mengandalkan Tuhan karena sadar betapa kecil dan terbatasnya kita.
2."Hangat":
Karena kedekatan pada "Yang Ilahi", kita juga diajak untuk mempunyai sifat yang hangat dan bersahabat terhadap "yang insani", sesama dan semesta, lewat sikap hidup harian yang tulus terbuka dan sederhana, yang mudah berpikir positif bahkan terhadap pengalaman buruk kita masing-masing.
3."Taat":
Seperti anak kecil yang mudah taat pada orangtuanya, senakal-nakalnya kita-pasti kita tetap mudah percaya dan menaruh banyak harapan pada orangtua kita karena yakin bahwa mereka sungguh mengasihi kita. Wajarlah, kita juga mudah untuk akhirnya mentaatinya.
Begitu juga dengan Allah yang bukan hanya "orangtua" tapi "raja", kita diajak untuk menjadi "anak-anak" yang taat padaNya dan selalu berlindung penuh kepadaNya.
"Ikan louhan ikan tuna - Jadilah anak Tuhan yang bijaksana."
B.
"Beati pauperes spiritu - Berbahagialah mereka yang rendah hati".
Inilah salah satu inti bacaan ketika Yesus lebih mencintai pemungut cukai yang merasa berdosa dan merendahkan hati daripada orang farisi yang merasa suci dan tinggi hati. Dalam bahasa Escriva: “Kita adalah kuas di tangan pelukis dan katakanlah kepadaku apa gunanya sebuah kuas jika ia tidak menuruti kehendak sang pelukis?
Alkitab sendiri sangat menjunjung sikap rendah hati: Ganjaran kerendahan hati adl kekayaan-kehormatan dan kehidupan (Ams 22:4) bahkan orang rendah hati akan mewarisi bumi: makan dan kenyang (Mzm22:7), dimahkotai dengan keselamatan (Mzm 149:4) dan menerima pujian (Ams 29:23).
Yang pasti: Kerendahan hati bukanlah suatu sikap yang sekadar menganggap diri penuh kekurangan tapi adalah suatu sikap yang merendah dan terbuka, yang menganggap orang lain sama penting dan mulianya dengan diri sendiri dan karena itu dengan ikhlas menghargai serta mengasihinya tanpa merasa hina/rendah.
Lebih dalam, kerendahan hati adalah suatu sikap hidup yang terus menerus membuka diri untuk dikoreksi dan tak pernah mengklaim kebenaran sebagai monopoli diri sendiri.
Pada akhirnya, kerendahan hati adalah sikap yang membuka diri kepada orang lain dan terutama Allah.
St. Hieronimus mengatakan: “Kerendahan hati adalah dasar dan perlindungan dari segala kebajikan. Jikalau orang rendah hati maka ia akan terlindung dari bahaya tapi jika tidak ada kerendahan hati, maka semua kebajikan bisa berubah menjadi jerat.”
St. Thomas mengatakan, “kerendahan hati menduduki tempat nomor satu dalam diri seseorang karena membuat Allah menjadi bebas untuk menyatakan diriNya kepadanya.”
Yesus sendiri memuji orang yang bersemangat “miskin”, yang merendah di hadapanNya: "Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Bagaimana dengan kita?
"Cari galah di Kalimati - Jadilah orang yang selalu rendah hati!"
C.
KUTIPAN TEKS MISA:
“Kristuslah yang telah menebus kita dan mengampuni semua dosa kita” (St. Pacianus)
Antifon Pembuka (Mat 19:14)
Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku. Sebab orang seperti merekalah yang memiliki kerajaan surga.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber segala harapan, berilah kiranya kami Roh baru dan hati yang sederhana serta terbuka terhadap sabda-Mu. Semoga hidup kami mengungkapkan pengharapan yang sudah tertanam di dalam hati kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya. Orang yang benar di hadapan Allah adalah dia yang perbuatannya juga benar kepada sesama.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (18:1-10.13b.30-32)
"Aku menghukum kalian sesuai dengan tindakanmu sendiri."
Tuhan bersabda kepadaku, “Apakah maksudnya kalian mengucapkan pepatah ini di Israel, ‘Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu’? Demi Aku yang hidup, demikianlah sabda Tuhan, kalian tidak akan mengucapkan pepatah itu lagi di Israel. Sungguh, semua jiwa itu Aku yang punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Akulah yang punya! Dan orang yang berbuat dosa, dia sendirilah yang harus mati. Orang benar ialah yang melakukan keadilan dan kebaikan. Ia tidak makan daging persembahan di atas gunung. Ia tidak memuja-muja berhala-berhala kaum Israel. Ia tidak mencemari isteri sesamanya dan tidak menghampiri wanita yang sedang haid. Ia tidak menindas orang lain. Ia mengembalikan gadaian orang dan tidak merampas apa-apa. Ia memberi makan orang lapar dan memberi pakaian kepada orang telanjang. Ia tidak memungut bunga dan tidak memakan riba. Ia menjauhkan diri dari kecurangan dan melakukan hukum yang benar dalam hubungan dengan sesama manusia. Ia hidup menurut ketetapan-Ku, dan tetap mentaati peraturan-Ku; ia berlaku setia. Orang demikianlah orang yang benar, dan ia pasti hidup,” demikianlah sabda Tuhan Allah. “Tetapi kalau ia melahirkan seorang anak yang menjadi perampok, dan yang suka menumpahkan darah atau melakukan salah satu dari kejahatan tersebut, maka anak itu sendirilah yang harus mati, dan darahnya tertumpah pada dia sendiri. Oleh karena itu Aku akan menghukum kalian masing-masing menurut tindakanmu, hai kaum Israel,” demikianlah sabda Tuhan Allah. “Maka bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, jangan sampai itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. Buanglah dari padamu segala durhaka yang kalian lakukan terhadap-Ku dan perbaharuilah hari serta rohmu! Mengapa kalian mau mati, hai kaum Israel? Aku tidak berkenan akan kematian seseorang yang harus ditanggungnya,” demikianlah sabda Tuhan Allah. “Oleh karena itu bertobatlah, supaya kalian hidup.”
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17)
1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Orang-orang yang dengan hati tulus datang kepada Yesus tidak akan pernah Dia tolak. Orang yang hatinya tulus dan bersahaja, seperti anak-anak, selalu terbuka pada Sabda dan mau melakukannya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:13-15)
"Janganlah menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Ku."
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka. Tetapi murid-murid Yesus memarahi orang-orang itu. Maka Yesus berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku. Sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan Surga.” Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Tuhan mencintai semua orang, termasuk anak-anak. Bahkan, anak-anak mendapatkan "tempat istimewa" dalam pengajaran Yesus. Pribadi seorang anak kecil adalah gambaran kesucian yang wajib dimiliki setiap orang yang ingin masuk surga.
Doa Malam
Yesus, ajarilah kami supaya mempunyai hati yang murni, polos dan bersih seperti anak-anak. Ajarilah kami agar berani berserah dan berpasrah diri sepenuhnya hanya kepada-Mu seperti anak kecil yang percaya kepada orang tuanya. Semoga kami pun kelak beroleh Kerajaan Surga. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar