Ads 468x60px

Senin, 28 Januari 2019

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 28 Januari 2019
Peringatan Wajib St. Tomas Aquino, Imam, Pujangga Gereja
Ibrani (9:15.24-28)
(Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6; Ul: 1a)
Markus (3:22-30)
"Semper accusat - Selalu menuduh."
Inilah salah satu kecenderungan orang yang kadang berpikir buruk tentang yang lain. Inilah juga yang kadang kita perbuat dan dibuat juga oleh para ahli Taurat sehingga apapun yang diperbuat org lain selalu salah dan dicap jelek bhkan dituduh macam-macam.
Yesus-pun yang jelas-jelas berbuat aneka kebaikan ternyata juga dipergunjingkan-disudutkan-dikambing hitamkan: dianggap mencari popularitas bahkan dituduh bersekutu dengan iblis.
Tuduhan yang sungguh kejam dan tidak masuk akal karena pola pikir yang cenderung negatif dan memandang jelek orang lain membuat kita mudah menilai orang dan lupa me-refleksikan diri sendiri.
Disinilah, Yesus mengundang kita untuk selalu belajar bersikap positif dalam membina persekutuan denganNya dan dengan sesama, tidak mudah menghakimi tapi belajar memahami, tidak mudah menyakiti tapi belajar memberkati: “think before speak”.
Sebagai seorang saksi iman, kebiasaan untuk belajar ber-empati seandainya kita berada di posisi orang itu bisa membuat kita lebih ber-lapang dada dan mensyukuri setiap rahmat perjumpaan dengan yang lain: "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasehatlah dengan segala kesabaran dan pengajaran” (2Timotius 4:2), karena sebenarnya Roh Kudus yang penuh dengan nilai-nilai positif itu bekerja dalam kesabaran dan kelembutan hati, membuat kita rendah hati dan berucap serta berbuat dengan lebih hati-hati, bukan?
"Dari Tangerang ke Singaparna - Jadilah orang yang benar benar bijaksana."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“Contemplari et contemplata aliis trader – Berkontemplasilah dan bagikan buah-buahnya".
Inilah inti pewartaan para Dominikan seperti yang saya tulis dalam buku "XXI" (RJK, Kanisius), dimana St. Tomas Aquinas menjadi salah satu anggotanya.
Beberapa tahun lalu saya bersama beberapa umat di pinggiran Bengawan Solo yang mengalami musibah banjir juga membagikan buah-buah doa: Kami pergi ke Kedung Ombo untuk mengambil perahu kayu berwarna biru dan putih yang kami beri nama “Stella Maris/Bintang Laut” (P:5,8m; L:1,2m). Adapun salah satu relawannya bernama Mbah Jumadi, “JUMpai Allah secara pribaDI”.
Nah, bersama dengan bacaan injili, kita juga diajak untuk bisa berpola “jumadi” dengan 3 modal dasar hari ini, al:
1."Conscience: Kesadaran diri".
Yesus selalu sadar akan konteks aktual-nya. Ia juga selalu 'aware' atau sadar terhadap macam-macam “salib” dalam karya dan wartanya: dicurigai, dianggap-buruk dan disalahpahami. Di balik "salib" itu, Ia 100% sadar bahwa semua karyaNya hanya untuk kemuliaan Bapa. Ia tetap ber-“gaudium etsi laboriosum – bergembira meski melelahkan”. Dalam bahasa Tomas Aquinas, penulis "Summa Theologiae" dan "Tantum Ergo": “Tiada apapun yang kuinginkan selain Tuhan sendiri.”
2."Competence: Kecakapan budi".
Sehati dan sepikir menjadi Allah adalah tujuan hidup kita supaya cakap berbicara dengan dan dalam Tuhan. Dua jalan supaya kita mendapat kecakapan, al "dodi"-DOa dan stuDI".
Ya, kita perlu "dodi" yang cakap karena ada 3 karakter setan (Lat.Rohani 313-327):
-seperti "perempuan"/perayu: lemah jika dilawan tapi kuat jika dibiarkan;
-seperti "playboy"/penipu
-seperti "panglima"/mencari titik lemah kita.
3."Compassion: Kedalaman hati".
Banyak orang kudus dekat dengan doa rosario dan devosi Maria: “consolatrix afflictorum-auxilium christianorum, spes nostra-regina apostolorum – penghibur orang yang berduka-pertolongan orang Kristen, harapan kita, ratu para rasul.”
Menjelang wafat, St Tomas pernah berkata "Ini tempat perhentianku - disini aku mau diam sebab aku menginginkannya". Bukankah devosi dan hidup rohaninya adalah buah dari compassion cum Deo-kedalaman hati dengan Allah? " Bagaimana dengan kita>
Cari bahan di Jepara - Ikut Tuhan harus berani sengsara."
B.
Kutipan Teks Misa:
Pohon yang baik ialah: hati dan budi yang dijiwai oleh cinta kasih, tidak dapat melakukan lain daripada perbuatan baik dan suci --- St. Angela Merici
Saudara-saudari terkasih, dalam sekolah para kudus, hendaklah kita jatuh cinta dengan sakramen ini! Marilah kita berpartisipasi dalam Misa Kudus dengan rekoleksi, untuk memperoleh buah-buah rohaninya, marilah kita memperkaya diri kita dengan Tubuh dan Darah Tuhan kita, tiada henti diberi makan oleh rahmat ilahi! Hendaklah kita dengan rela dan lebih sering berdiam bersama Sakramen Mahakudus, dalam percakapan dari hati ke hati! (Audiensi Umum Paus Benediktus XVI tentang St. Thomas Aquinas)
Antifon Pembuka (Dan 12:3)
Orang bijaksana akan bersemarak, cemerlang laksana matahari, dan guru kebenaran akan berseri, kemilau laksana bintang abadi.
Those who are wise will shine brightly like the splendor of the firmament and those who lead the many to justice shall be like the stars for ever
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahabijaksana, berkat pertolongan-Mu Santo Tomas Aquino telah mempersembahkan ilmu dan pengabdiannya guna menyemarakkan Gereja-Mu. Kami mohon, semoga kami selalu terbuka terhadap ajaran pujangga-Mu ini, dan berilah kami kemampuan untuk menyelami dan menghayati iman kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:15.24-28)
"Darah Kristus akan menyucikan hati nurani kita."
Saudara-saudara, Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah dipanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama. Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana imam agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab kalau demikian, Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ternyata, pada zaman akhir ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri, untuk menghapuskan dosa lewat kurban-Nya. Manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi. Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Atau: Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib.
Ayat (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6; Ul: 1a)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa, Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:22-30)
"Kesudahan setan telah tiba."
Pada suatu hari datanglah ahli-ahli Taurat dari Yerusalem dan berkata tentang Yesus, "Ia kerasukan Beelzebul!" Ada juga yang berkata, "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan." Maka Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, "Bagaimana Iblis dapat menusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri, kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malahan sudah tamatlah riwayatnya! Camkanlah, tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat, untuk merampas harta bendanya, kecuali kalau ia mengikat lebih dahulu orang kuat itu. Lalu barulah ia dapat merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seseorang menghujat Roh Kudus, ia tidak akan mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa yang kekal." Yesus berkata demikian karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Thomas lahir di Aquino, dekat Monte Cassino, Italia pada tahun 1225. Keluarganya adalah sebuah keluarga bangsawan yang kaya raya. Ayahnya adalah Pangeran Landulph, berasal dari Aquino, sedang ibunya adalah Theodors, adalah putri bangsawan dari Teano.
Ketika berusia 5 tahun, Thomas dikirim pada para rahib Benediktin di biara Monte Cassino. Disana Thomas memperlihatkan suatu kepandaian yang luar biasa. Ia belajar dan tekun berefleksi serta tertarik pada segala sesuatu tentang Tuhan. Ketika berusia 14 tahun, Abbas Monte Cassino, yang kagum akan kepintaran Thomas mengirimnya ke Universitas Napoli.
Di Universitas itu, Thomas berkembang pesat dalam pelajaran filsafat, logika, retorik, musik dan matematika. Ia bahkan jauh lebih pintar dari guru gurunya pada masa itu. Di Napoli, untuk pertama kalinya ia bertemu dengan karya karya Aristoteles yang sangat mempengaruhi pandangan pandangannya di kemudian hari.
Thomas yang tetap menjauhi semangat duniawi dan korupsi yang merajalela di Napoli, segera memutuskan untuk menjalani kehidupan membiara. Ia tertarik pada corak hidup dan karya pelayanan para biarawan Ordo Dominikan yang tinggal di sebuah biara dekat kampus universitas tempat ia belajar. VERITAS (kebenaran) yang menjadi motto bagi para Biarawan Dominikan sangat menarik perhatian Thomas. Keluarganya berusaha menghalang halangi dia agar tidak menjadi seorang biarawan Dominikan. Mereka lebih suka kalau Thomas menjadi seorang biarawan Benediktin di biara Monte Cassino. Untuk itu berkat pengaruh keluarganya, dia diberi kedudukan sebagai Abbas di biara Monte Cassino. Tetapi Thomas dengan gigih menolak hal itu. Agar bisa terhindar dari campur tangan keluarganya, ia pergi ke Paris untuk melanjutkan studi. Tetapi di tengah jalan, ia ditangkap oleh kedua kakaknya dan dipenjarakan di Rocca Secca selama 2 tahun. Selama berada di penjara itu, keluarganya memakai berbagai cara untuk melemahkan ketetapan hatinya. Meskipun demikian, Thomas tetap teguh pada pendirian dan panggilannya.
Di dalam penjara itu, Thomas menceritakan rahasianya kepada seorang sahabat, bahwa ia telah mendapat rahmat istimewa. Ia telah berdoa meminta kemurnian budi dan raga pada Tuhan. Dan Tuhan mengabulkan permohonannya dengan mengutus dua orang malaekat untuk meneguhkan dia dan membantunya agar tidak mengalami cobaan-cobaan yang kotor dan berat.
Selama berada di penjara, Thomas di ijinkan membaca buku-buku rohani dan terus menerus mengenakan jubah Ordo Dominikan. Ia menggunakan waktunya untuk mempelajari Kitab Suci, Metafisika Aristotelesdan buku-buku dari Petrus Lombardia. Ia sendiri membimbing saudarinya dalam merenungkan Kitab Suci hingga akhirnya tertarik juga menjadi biarawati. Akhirnya keluarganya menerima kenyataan bahwa seorang Thomas tidak dapat dipengaruhi. Mereka membebaskan Thomas dan membiarkan dia meneruskan panggilannya sebagai seorang biarawan Dominikan.
Untuk sementara Thomas belajar di Paris.ia kemudian melanjutkan studinya di Cologna, Jerman di bawah bimbingan Santo Albertus Magnus, seorang imam Dominikan yang terkenal pada waktu itu.
Di Cologna, Thomas ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1250. Pada tahun 1252 ia diangkat menjadi Professor Universitas Paris dan tinggal di biara Dominikan Santo Yakobus. Ia mengajar Kitab Suci dan lain-lainnya di bawah bimbingan seorang professor kawakan. Tak seberapa lama Thomas terkenal sebagai seorang pujangga yang tak ada bandingannya pada masa itu. Ia jauh melebihi Albertus Magnus pembimbingnya di Cologna dalam pemikiran dan kebijaksanaan.
Tulisan-tulisannya menjadi harta Gereja yang tak ternilai hingga saat ini. Taraf kemurnian hatinya tidak kalah dengan ketajaman akal budinya yang mengagumkan; kerendahan hatinya tak kalah dengan kecerdasan budi dan kebijaksanaannya. Oleh karena itu, Thomas diberi gelar Doctor Angelicus, yang berarti Pujangga Malaekat.
Pada tahun 1264, ia ditugaskan oleh Sri Paus Urbanus IV (1261 - 1264) untuk menyusun teks liturgi misa dan Ofisi pada pesta Sakramen Mahakudus. Lagu-lagu pujian (hymne) antara lainnya adalah Sacris Solemniis dan Lauda Sion menunjukkan keahliannya dalam sastra Latin dan Ilmu Ke-Tuha-nan.
Dalam suatu penampakan, Yesus Tersalib mengatakan kepadanya Thomas engkau telah meulis sangat baik tentang diri-Ku. Balasan apakah yang kau inginkan daripada-Ku? Thomas menjawab: Tidak lain hanyalah diri-Mu.
Dalam perjalanannya untuk menghadiri Konsili Lyon, Prancis, Thomas meninggal dunia di Fossa Nuova pada tahun 1274.
Antifon Komuni (Mrk 16: 15; Mat 28: 20)
Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil. Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Go into all the world, and proclaim the Gospel. I am with you always, says the Lord.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar